Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Saat Anak Tidak Mau Lepas dari Ibunya, Mesti Bagaimana?

Saat Anak Tidak Mau Lepas dari Ibunya, Mesti Bagaimana?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, pernah punya pengalaman saat balita Anda tak bisa semenit pun lepas dari dekapan Anda? Kemana pun Anda pergi, Si Kecil akan selalu mengikuti, bahkan ketika Anda mesti pergi ke kamar mandi. Padahal, sebelumnya, Si Kecil tidak seperti itu dan Anda juga menyangka bahwa ia sudah lebih mandiri. Kira-kira apa ya, penyebabnya?


Penyebab Anak Nempel Terus dengan Ibunya

Umumnya, hal ini dilatarbelakangi oleh rasa kurang nyaman yang dialami Si Kecil jika ia harus berpisah dengan ibunya, walaupun cuma sejenak. Awalnya, Anda mungkin merasa hal tersebut tidak masalah saat Si Kecil selalu ingin berada di dekat Anda. Dan Moms pasti merasa tidak keberatan sama sekali, kan?

Namun, lama-kelamaan, keadaan ini ternyata bisa merepotkan Anda, karena Anda tidak boleh berada jauh atau menghilang dari Si Kecil. Bahkan, pergi ke toilet sekarang jadi hal yang sangat sulit untuk Anda lakukan akibat perilaku Si Kecil ini.

Kondisi ini juga bisa disebabkan Moms kurang membiasakan dan melatih Si Kecil bersosialisasi. Jika semua yang anak inginkan Anda sediakan di rumah, dan Anda melarangnya bermain di luar rumah, maka Si Kecil akan berpikir bahwa dunianya hanya di sekitar dirinya dan orang tuanya. Karena itu, jika Anda pergi, ia akan merasa seperti ditinggalkan sendirian.


Tips untuk Mengatasinya

Untuk mengurangi dan menghilangkan kebiasaan balita menempel terus pada Anda, lakukan beberapa hal ini, Moms.

1. Seringlah mengajak anak keluar rumah agar ia bisa bertemu dengan orang-orang baru dan teman-teman baru dan mungkin juga ia akan bermain dengan mereka. Jika Si Kecil sudah terbiasa bersosialisasi dan bermain dengan teman-temannya, maka ketergantungannya pada Anda akan bisa berkurang, karena ia telah menemukan keasyikan tersendiri dengan bermain bersama teman-temannya.

2. Berikan stimulasi yang merangsang Si Kecil agar ia jadi anak yang mandiri dan berani sendiri, misalnya dengan belajar makan sendiri. Di samping itu, Moms juga sebaiknya menunjukkan kepercayaan pada anak. Untuk melatih kemandirian dan keberanian Si Kecil, tidak ada salahnya juga jika Anda memasukkan balita ke preschool. Hal ini bermanfaat buat mengenalkan Si Kecil kepada dunia luar dan lingkungan baru yang akan membuatnya tertarik untuk menjadi mandiri dan berani.

3. Biarkan Si Kecil mengekspresikan dirinya. Dengan bertambahnya usia Si Kecil, kosa katanya pun akan semakin berkembang pula. Ia akan lebih mudah mengekspresikan berbagai emosi, seperti marah, sedih, dan bahagia. Jadi, biarkan ia mengutarakan perasaannya kepada Anda saat Anda ingin meninggalkannya sejenak. Bahkan, Anda pun bisa membuka hati Anda kepadanya, namun gunakan kata-kata yang sederhana. Ia pasti akan menjadi pendengar yang baik bagi Anda, Moms.

4. Buat Si Kecil senyaman mungkin. Karena saat Anda tinggalkan, walaupun hanya sebentar, ini akan membuatnya merasa kurang nyaman. Jjadi sebaiknya Anda membantu Si Kecil menghadapi transisi ini dengan menyediakan berbagai benda yang bisa membuatnya menjadi lebih nyaman, misalnya selimut, boneka, mainan, atau bantal yang empuk.

5. Habiskan waktu lebih banyak. Buat balita, saat ia harus sendiri dan Anda ingin pergi, meskipun hanya ke kamar mandi, hal tersebut adalah sesuatu yang berat. Nah, saat-saat berat seperti ini yang dibutuhkan Si Kecil adalah waktu dan kasih sayang Anda. Jadi, sebisa mungkin, luangkan waktu lebih banyak dan ekspresikan seluruh cinta Anda kepadanya. (M&B/SW/Dok. Freepik)