Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Akhir-akhir ini sedang viral berbagai kabar dan gambar mengenai kabut asap yang melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan ini tentu berdampak buruk bagi kondisi kesehatan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, terutama bagi anak-anak, orang lanjut usia, dan wanita hamil yang memiliki imunitas lebih rendah daripada orang dewasa pada umumnya, karena kualitas udara yang mereka hirup sangatlah berbahaya.
Dampak Negatif Kabut Asap pada Ibu Hamil
Bagi ibu hamil sendiri, kabut asap ini juga sangat berbahaya buat kondisi kehamilan dan janin yang dikandungnya, Moms. Anda bisa bayangkan, jika asap rokok yang terhirup oleh ibu hamil saja bisa menimbulkan dampak negatif, apalagi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Asap ini pastinya mengandung banyak senyawa kimia ataupun racun yang sangat berbahaya buat kondisi kehamilan Anda. Jika bumil terpapar asap kebakaran, berbagai zat kimia beracun yang tekandung dalam asap tersebut bisa terhirup oleh bumil, masuk ke paru-paru melalui pernapasan dan kemudian diteruskan ke pembuluh darah.
Nah, pada bumil, bahaya kabut asap akan menyebabkan berbagai hal yang membahayakan kondisi kehamilan dan janinnya, seperti:
1. Keguguran. Zat kimia beracun dari kabut asap akan masuk melalui tali pusat ke plasenta sehingga akan mengganggu sirkulasi oksigen yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan fungsi plasenta sehingga menyebabkan kematian pada janin.
2. Cacat pada Janin. Kabut asap dapat menyebabkan terjadinya kelainan kongenital atau cacat bawaan pada janin, seperti sumbing dan bahkan sumbatan paru-paru. Kondisi tersebut dikarenakan tingginya kadar karbon monoksida di tubuh bumil saat kehamilan trimester pertama.
3. Bayi Lahir Prematur. Bumil akan mengalami kekurangan oksigen untuk bernapas akibat kabut asap, dan sebaliknya Anda menghirup berbagai racun kimia yang ada. Kondisi ini bisa merangsang terjadinya kontraksi rahim dan menyebabkan bayi lahir prematur.
4. Pertumbuhan Janin Terhambat. Banyaknya kandungan racun pada kabut asap menyebabkan pertumbuhan janin menjadi terhambat. Kondisi tersebut membuat berat badan janin rendah karena bumil hanya mampu menghirup sedikit oksigen. Selain itu, janin juga akan mengalami gangguan kecerdasaan saat ia lahir nanti.
5. Infeksi Saluran Napas. Daya tahan tubuh yang menurun ditambah dengan paparan kabut asap membuat bumil rentan mengalami infeksi saluran napas.
Cara Menghindari Paparan Kabut Asap
Kabut asap memang berdampak langsung terhadap kesehatan sistem pernapasan. Karena itu, bumil sebaiknya menghindari paparannya dengan beberapa cara berikut ini untuk menjaga kondisi kehamilan dan janin Anda selalu sehat hingga waktunya ia lahir nanti.
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan agar Anda segera membatasi kegiatan di luar ruangan atau yang berhubungan langsung dengan paparan kabut asap.
2. Jika Anda terpaksa ke luar ruangan, gunakan masker untuk meminimalisasi paparan kabut asap.
3. Konsumsi makanan bergizi dan minum lebih banyak air putih. Sayuran dan buah-buahan sangat dianjurkan untuk dikonsumsi guna menetralisasi racun di dalam tubuh akibat paparan kabut asap. (M&B/SW/Dok. WWF Indonesia/Afdhal Mahyuddin)