Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Memiliki anak merupakan salah satu keinginan wanita setelah ia menikah. Meskipun begitu, keinginan tersebut tidak selalu bisa terwujud dengan mudah dan cepat. Ada yang menantikan untuk bisa punya momongan hingga bertahun-tahun lamanya pasca menikah.
Walau Anda dan pasangan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk punya anak, Anda tak kunjung hamil. Sebenarnya, ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wanita sulit untuk memiliki keturunan. Kondisi ini bisa terjadi karena sejumlah faktor, misalnya masalah kesehatan yang dimiliki wanita tersebut bisa menjadi penghalang untuk bisa hamil.
Berikut 6 kondisi yang bisa menjadi penyebab wanita sulit hamil dan punya anak.
1. Menstruasi Tak Teratur
Siklus menstruasi yang tidak normal (lebih lama dari 35 hari atau kurang dari 21 hari) sangat penting untuk diperhatikan. Sebab hal ini akan mengganggu Anda mengetahui masa subur atau ovulasi, yang sangat memengaruhi posibilitas kehamilan Anda.
2. Obesitas
Pola hidup yang tidak sehat, terutama kebiasaan mengonsumsi makanan yang bisa menyebabkan obesitas menjadi faktor lain masalah ketidaksuburan. Hal ini dikarenakan sel-sel lemak terlalu banyak menyebabkan kelebihan produksi estrogen, sehingga ovulasi tidak teratur dan menimbulkan PCOS (polycystic ovary syndrome). PCOS sendiri merupakan kondisi di mana sel telur yang dihasilkan indung telur sangat banyak dan hormon yang tidak seimbang. Akibatnya, seorang wanita yang mengalami PCOS pun akan mengalami gangguan menstruasi yang tidak teratur, seperti 2 bulan sekali.
Sama dengan kelebihan berat badan, kekurangan berat badan pun ikut berpengaruh pada kesulitan Anda buat hamil. Karena itu, menjaga berat badan tubuh yang ideal menjadi penting untuk Anda lakukan.
3. Penyakit Radang Panggul
Terjadinya peradangan pada panggul disebabkan oleh infeksi menular seksual yang terdapat di area leher rahim. Bakteri penyebab penyakit ini di antaranya adalah Chlamydia atau gonore, yang menyebar dari vagina, saluran tuba, hingga ke organ reproduksi bagian atas lainnya. Gejala yang timbul di antaranya nyeri saat buang air kecil, rasa sakit saat berhubungan seks, gatal atau sensasi terbakar pada area pribadi.
4. Endometriosis
Endometriosis merupakan penyakit di mana sel-sel rahim tumbuh di luar rahim. Misalnya di perbatasan antara rahim dan saluran cerna. Salah satu tandanya adalah rasa yang teramat nyeri saat haid, karena endometrium di luar rahim ikut menebal namun tidak ikut luruh. Salah satu metode untuk penyembuhannya adalah dengan melakukan terapi hormon untuk menghentikan produksi hormon estrogen.
5. Disfungsi Tiroid
Adanya gangguan atau disfungsi kelenjar tiroid akan menghasilkan terlalu banyak hormon dalam tubuh. Jika Anda mengalaminya, maka gejala yang muncul yaitu berat badan turun, mudah marah, sulit konsentrasi, dan sulit tidur. Hal ini juga memengaruhi kesuburan, bahkan menyebabkan kemandulan.
6. Usia
Tak bisa dipungkiri bahwa usia menjadi pengaruh yang cukup besar. Sebab, jumlah sel telur yang dimiliki wanita akan semakin menurun seiring bertambahnya umur. Belum lagi risiko kesehatan yang mengintai, ketika menjalani kehamilan di atas 35 tahun yang bisa membahayakan sang calon ibu juga janin dalam kandungan. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)