Type Keyword(s) to Search
TOODLER

6 Alasan untuk Tidak Menaruh TV di Kamar Anak

6 Alasan untuk Tidak Menaruh TV di Kamar Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Wajar jika orang tua ingin memberikan segala yang terbaik untuk buah hatinya. Mulai dari makanan terbaik, pendidikan, hingga barang-barang terbaik yang bisa membuat Si Kecil lebih bahagia. Kami mengerti, Anda hanya ingin menunjukkan kasih sayang untuk Si Kecil, dengan memberikan segala benda yang ia inginkan, termasuk TV pribadi di kamarnya yang bisa ia tonton kapan saja.

Rasanya kini sudah tak aneh lagi melihat ada TV pribadi di kamar anak ya, Moms? Tak hanya TV, terkadang orang tua juga melengkapi kamar anaknya dengan console game seperti Play Station. Wah, Si Kecil pasti bahagia ya punya kamar selengkap ini.

Namun tidakkah Anda bertanya di dalam hati, "Apakah tidak berbahaya memberikan TV pribadi di kamar anakku?" karena anak memang tidak seharusnya menonton TV terlalu lama dan tanpa pantauan orang tua, Moms. Mari ketahui bahaya menaruh TV di kamar anak.


1. Screen Time Tidak Terkontrol

Seperti yang Moms ketahui, para pakar tidak menyarankan screen time untuk anak di bawah 2 tahun. Bagaimana jika anak sudah lebih dari 2 tahun? Screen time tidak dilarang, namun harus selalu dalam pantauan orang tua dan tidak lebih dari 1 jam per hari. Nah, adanya TV di kamar anak dapat mengacaukan semua peraturan screen time ini. Jangan sampai menyesal di kemudian hari, Moms.


2. Kecanduan TV

Karena terbiasa menonton TV sendirian di kamar, maka besar kemungkinan anak Anda akan kecanduan TV. Kalau sudah begini, anak pasti jadi malas melakukan kegiatan lain, malas berteman, dan akhirnya terpasung dengan gaya hidup sedimen atau kurang bergerak. Wah, semua ini sudah pasti memberikan dampak yang sangat buruk bagi tumbuh kembang anak.


3. Menghilangkan Quality Time

Daripada menghabiskan waktu menonton TV di kamar, tidakkah lebih baik menghabiskan waktu untuk quality time bersama Anda? Ajak Si Kecil melakukan kegiatan sederhana, seperti membaca buku, membuat kue, atau sekadar jalan-jalan keliling perumahan Anda. Tidak repot, lebih bermanfaat, dan efektif mempererat hubungan Anda dan Si Kecil.


4. Nilai Akademis Menurun

Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Development Psychology, mengikuti 4.700 anak usia 6 hingga 17 tahun di Amerika dan Singapura. Ribuan anak ini diikuti selama 6 bulan hingga 2 tahun. Hasilnya, ditemukan bahwa anak yang memiliki kamar yang ada TV dan atau video game, menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar dan nilai akademis mereka menurun.


5. Rentan Obesitas

Penelitian di atas juga menguak fakta bahwa anak yang kamarnya memiliki TV atau video game lebih rentan obesitas karena mayoritas mereka memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi. Mereka juga biasanya lebih malas bergerak karena lebih memiliki bermain video game atau menonton TV daripada melakukan aktivitas fisik.


6. Sikap Lebih Agresif

Anak yang menonton TV atau bermain video game di kamarnya juga lebih sering menonton atau memainkan game yang lebih kasar. Menurut Douglas Gentile, PhD, profesor psikologi di Iowa State University, sikap tersebut yang memicu sikap agresif di kemudian hari. Sebagai informasi, lebih dari 40 persen anak usia 4-6 tahun memiliki TV pribadi di kamar tidurnya lho, Moms! Jangan menambah angka ini, ya. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)