Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, apakah Anda dan keluarga penyuka makanan Jepang, sushi dan sashimi? Memang, makanan khas asal negeri sakura ini banyak digemari oleh masyarakat kita. Di Indonesia sendiri, tidak sulit menemukan tempat makan yang menghidangkan sushi sebagai menunya, mulai dari restoran ternama hingga kedai-kedai mungil.
Sushi sering dianggap sebagai salah satu pilihan makanan sehat yang bisa dikonsumsi keluarga, karena bahan-bahannya memiliki kandungan nutrisi yang menyehatkan, seperti salmon, tuna, alpukat, sayuran, dan masih banyak lagi.
Meskipun begitu, mungkin Moms juga kadang bertanya, bolehkah balita makan makanan seperti sushi dan sashimi ini? Dan kapan sebaiknya mengenalkan Si Kecil pada makanan khas Jepang tersebut? Berikut penjelasannya, Moms.
Bolehkah Anak Makan Sushi dan Sashimi?
Sushi adalah makanan khas Jepang berupa nasi yang digulung dengan beragam isian, seperti ikan, sayuran, dan buah. Ada berbagai jenis sushi, namun yang paling umum digunakan adalah ikan mentah yang juga merupakan elemen tradisional dari sushi.
Sementara sashimi sendiri merupakan irisan tipis dari daging ikan mentah, terutama salmon dan tuna. Jadi, secara sederhana, sushi adalah potongan ikan pakai nasi, sedangkan sashimi adalah potongan ikannya saja.
Nah, tekstur lembut dan halus dari daging ikan mentah ini memang menjadi daya pikat tersendiri bagi orang yang menikmatinya. Yang perlu Anda ketahui, ikan mentah sering menjadi tempat pertumbuhan bagi bakteri dan parasit, seperti Salmonella. Selain itu, daging ikan seringkali tercemar kuman dan merkuri. Bakteri dan parasit baru akan mati jika ikan dimasak hingga matang.
Jika kita mengonsumsi ikan mentah yang masih mengandung bakteri atau parasit, hal tersebut mungkin akan menimbulkan dampak di tubuh dan menimbulkan penyakit, mulai dari diare, sakit perut, muntah, hingga keracunan makanan.
Jadi, jika Moms hendak mengajak Si Kecil makan sushi, sebaiknya hindari sushi dengan isian daging ikan mentah ya, Moms. Sebagai gantinya, Anda bisa ajak anak mencoba sushi dengan lauk atau isian matang. Rasanya pun tak kalah enak, dan yang terpenting, aman untuk balita Anda, Moms.
Kapan Mengenalkan Anak pada Sushi dan Sashimi?
Jika Moms ingin mengenalkan Si Kecil pada sushi untuk pertama kalinya, tunggu hingga anak berusia 1 tahun. Itu pun dengan catatan sushi yang diberikan pada Si Kecil adalah sushi yang sudah melalui proses pengolahan yang benar dan dimasak hingga matang sempurna.
Selain itu, perhatikan juga apakah Si Kecil punya riwayat alergi pada ikan atau seafood. Jika ya, ada baiknya Moms menunda pemberian makanan sushi ini hingga ia berumur 3 tahun.
Bagaimana dengan sushi dan sashimi yang berisi ikan mentah? Anda bisa mencobanya pada anak saat Si Kecil sudah berusia 5-6 tahun, karena pada saat itu sistem pencernaan dan imunitas tubuhnya sudah lebih kuat untuk melindunginya dari zat-zat berbahaya.
Di Jepang sendiri, di mana sushi jadi salah satu makanan utama, orang tua umumnya menunggu hingga anak berusia 3 tahun untuk mengenalkannya. Namun dalam beberapa kasus, mereka bahkan menunggu sampai Si Kecil berusia 5 tahun atau lebih.
Satu hal yang juga penting, Anda harus memerhatikan kesegaran ikan, kebersihan, pengolahan, dan penyajian sushi dan sashimi untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Kebersihan saat mengolah maupun menyajikan sushi berperan penting dalam kualitas sushi. Pilihlah restoran yang bereputasi baik dan benar-benar menerapkan keamanan pangan dalam menyajikan sushi dan sashimi.
Pilihan lain jika ragu akan kebersihan dan keamanan sushi di restoran, Anda bisa membuat sendiri di rumah. Perhatikan kebersihannya, mulai dari mencuci tangan sebelum memasak hingga memproses sushi dan menyajikannya ya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)