Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Nasib naas dialami Anugrah Wahyu Prasetyo. Balita yang baru berusia empat tahun ini meninggal dunia karena mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Peristiwa ini terjadi di Gresik pada medio Agustus 2019.
Berdasarkan keterangan para saksi, Anugrah Wahyu Prasetyo tengah bermain korek api dan lilin bersama dua orang temannya di atas loteng rumah tetangganya yang bernama Wiwik, di Perum Banjarsari Permai Blok H-32. Mereka bermain lilin di dalam kardus bekas lemari es, dan di lokasi kejadian juga terdapat bahan-bahan lain yang mudah terbakar seperti tiner dan cat.
Disinyalir, mereka bermain api tanpa pengawasan orang tua. Ibu korban, Lilis (41) tengah berada di luar rumah. "Kemungkinan besar, ia main lilin dan lilinnya terjatuh terus menyambar tiner. Itu kan bahan yang mudah terbakar," jelas Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, seperti dilansir Detik.com.
Kejadian itu langsung dilihat Wiwik yang baru saja pulang kerja. Ia melihat ada kepulan asap di atas rumahnya dan langsung naik untuk memberikan pertolongan.
"Saat pulang kerja, pemilik rumah melihat asap dan langsung naik ke atas. Melihat kardus sudah terbakar semua, langsung disiram. Ternyata ada seorang anak terbakar di situ," jelas Wahyu.
Setelah melakukan olah TKP, pihak kepolisian mengamankan barang bukti di antaranya satu buah korek api, lilin bekas terbakar, dan kuas cat. Akibat kejadian itu, Anugrah Wahyu Prasetyo dikabarkan meninggal dunia di tempat. Namun balita malang tersebut sempat dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina, Gresik, untuk diautopsi sebelum dimakamkan.
Rumah Terbakar di Garut
Hanya berselang beberapa hari setelah kejadian di Gresik, peristiwa kebakaran akibat balita bermain api tanpa pengawasan kembali terjadi di Garut, Jawa Barat. Tepatnya di Kampung Cisanca Kidul, Desa Cinta Rakyat (28/8/2019). "Rumah terbakar sore menjelang magrib. Yang terbakar, ada satu rumah milik Bakti," ungkap Kapolsek Samarang, Kompol Supian B. J.Â
Peristiwa ini berawal ketika pemilik rumah tengah mencuci pakaian. Ia tidak menyadari dua orang anaknya yang berusia 3 dan 6 tahun tengah bermain korek api di kamar.
Tiba-tiba sang ibu mendengar suara tangisan anaknya dan bergegas ke kamar. Saat itu, kondisi kasur sudah terbakar. Si ibu langsung membawa kedua anaknya keluar dari rumah dan meminta bantuan tetangga untuk memadamkan api.
Berbeda dengan kejadian di Gresik, kedua anak di Garut selamat. Kebakaran tersebut tidak memakan korban jiwa, tapi kerugian diperkirakan mencapai 100 juta rupiah.
Waspada Kebakaran
Tentunya banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kedua peristiwa tersebut. Moms harus lebih berhati-hati saat mengawasi Si Kecil saat bermain. Rasa ingin tahunya yang begitu besar terkadang membuat anak terdorong untuk mencoba hal-hal baru, seperti bermain korek api dan lilin.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengajarkan beberapa hal berikut ini kepada Si Kecil guna memuaskan rasa penasarannya.
1. Mengenalkan konsep panas dan dingin kepada anak, salah satu caranya adalah dengan menyentuhkan telapak tangan Si Kecil ke gelas berisi air hangat. Beritahu dia perbedaan panas dan dingin, serta memberitahunya penjelasan sederhana tentang bahaya memegang benda panas.
2. Apabila anak berada di dekat Anda ketika tengah menyalakan kompor, beritahu bahwa api kompor berbahaya dan tidak boleh disentuh. Beritahu berulang kali sehingga Si Kecil pun mengingatnya.
3. Jika Si Kecil benar-benar tertarik dengan api, Anda bisa menyalakan lilin di dekatnya sambil menjelaskan bahwa api tidak boleh dimainkan karena berbahaya.
Guna mencegah terjadinya kebakaran, Moms tidak hanya perlu menjelaskan soal konsep panas dan api ke Si Kecil tapi juga menjauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari jangkauannya. Simpan korek api dan lilin di lemari yang tidak bisa dijangkau atau diketahui anak Anda. Jangan lupa, selalu temani Si Kecil saat bermain. (Wieta Rachmatia/SW/Dok.: Detik.com)