Type Keyword(s) to Search
BABY

Suara Bising Bisa Merusak Otak Bayi

Suara Bising Bisa Merusak Otak Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Selain tidak nyaman didengar, suara bising ternyata memiliki pengaruh buruk bagi kesehatan, terutama untuk bayi. Sebuah penelitian menunjukkan, suara bising, seperti suara musik yang terlalu kencang dari radio atau televisi, mesin pompa air, mesin cuci di rumah, dan mesin vacuum cleaner, diketahui dapat memengaruhi perkembangan otak anak di bawah usia 2 tahun. Bahkan,  jika dibiarkan selama lebih dari beberapa jam, dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

 

Dilansir dari Daily Mail, menurut neurolog Dr. Jaime Grutzendler, kebisingan yang terdengar terus-menerus lebih dari 10 jam sehari dapat menghentikan pembuluh darah yang terbentuk dalam otak bayi. Dalam  jangka panjang, kebisingan dapat meningkatkan kerentanan bayi terhadap beberapa penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hingga penuaan dini.

 

Dalam penelitiannya, para peneliti di Yale University menstimulasi tikus-tikus muda dengan suara bising dalam 10 hari, selama 10 jam setiap harinya. Mereka menemukan bahwa stimulasi tersebut mengurangi jumlah pembuluh darah yang terbentuk, dan secara signifikan mengurangi oksigen yang bisa mencapai otak.

 

“Saat ini, manusia modern, termasuk anak-anak banyak terpapar suara bising yang dihasilkan lingkungan, seperti yang kami perdengarkan pada tikus-tikus tersebut,” ungkap Dr. Grutzendler. Ia melanjutkan, suara-suara itu dimainkan pada level 40 sampai 60 desibel, yaitu volume percakapan normal. "Mereka tidak terdengar terlalu keras, tetapi ternyata membawa efek yang cukup besar,  termasuk terhadap pembentukan pembuluh darah."

 

"Suara musik memang menyenangkan, tetapi jika suara ini terdengar terlalu bising dan berulang, hal tersebutlah yang akan menimbulkan efek negatif. Ini dapat menimbulkan situasi stres bagi otak ketika Si Kecil tengah berada dalam masa perkembangan pembuluh darah baru,” lanjut Dr. Grutzendler.

 

Penemuan ini masih perlu penelitian lebih lanjut. Namun sebagai orangtua, tak ada salahnya Anda lebih cermat dalam mengantisipasi hal yang mengancam kesehatan bayi Anda dan memantau perkembangannya dengan baik. (Aulia/DMO/Dok. M&B)