Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, Anda punya kebiasaan makan terlalu cepat? Atau bahkan terlalu lambat? Jika Anda termasuk orang yang makan lambat, Anda boleh bersyukur. Penelitian menunjukkan bahwa cara makan terbaik adalah dengan menikmati pelan-pelan makanan Anda, bukan melahapnya dengan cepat-cepat.
Memang, sekilas, kebiasaan makan cepat ini tampak efisien. Namun, pandangan tersebut ternyata berbanding terbalik jika dilihat dari sisi kesehatan, Moms.
Menurut penelitian American Heart Association, kebiasaan makan terlalu cepat ini ternyata bisa meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Berikut gangguan kesehatan yang bisa dialami, Moms.
1. Tersedak
Saat Anda makan dengan cepat, Anda bisa berisiko tersedak. Ini terjadi karena makanan tidak terkunyah dengan sempurna. Tersedak memang kejadian umum, tapi jangan pernah menyepelekan masalah ini, Moms. Makanan yang tersangkut di kerongkongan bisa menghambat saluran napas Anda dan Anda akan kesulitan untuk bernapas.
2. Mengganggu Sistem Pencernaan
Makan dengan cepat bisa meningkatkan masalah pada sistem pencernaan Anda, karena makanan yang belum terkunyah secara sempurna membuat lambung mesti bekerja ekstra keras untuk mencernanya. Kondisi ini bisa memicu munculnya gastritis, radang lambung, dan refluks. Anda juga akan merasa perut seperti begah atau kembung dan sensasi seperti terbakar.
3. Meningkatkan Sindrom Metabolik
Dampak lain dari makan dengan cepat adalah meningkatnya sindrom metabolik yang menjadi cikal bakal penyakit seperti diabetes, jantung, dan stroke. Menurut penelitian, mereka yang terbiasa makan cepat memiliki resiko menderita sindrom metabolik lebih tinggi dibandingkan mereka yang makan secara pelan-pelan.
Selain itu, makan dengan cepat juga membuat kenaikan glukosa dalam jumlah besar sehingga rentan mengalami resistensi insulin dan akibatnya tubuh tidak mampu mengendalikan kadar gula darah.
4. Berisiko Obesitas
Tubuh memiliki hormon yang memberikan isyarat kenyang. Namun, hormon ini butuh waktu 15-20 menit untuk memberikan isyarat kenyang ke otak. Nah, kebiasaan makan dengan cepat bisa membuat Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan karena Anda mengandalkan Makan terlalu cepat meningkatkan kemungkinan dimana Anda membutuhkan lebih banyak makanan untuk merasa kenyang, karena Anda mengandalkan kepuasan emosional, bukan sinyal otak untuk memberi tahu kapan Anda harus berhenti makan. Akhirnya, terjadi penumpukan kalori yang akan berakibat pada berat badan melonjak drastis dan berujung pada munculnya masalah obesitas.
5. Masalah Sariawan
Mengunyah makanan terlalu cepat bisa membuat lidah maupun bibir Anda berisiko ikut tergigit. Sering mengalami hal ini, Moms? Nah, kalau ini terjadi, maka risiko munculnya sariawan sangat besar Anda alami. (M&B/SW/Dok. Freepik)