Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Miejsce Odrzanskie, sebuah desa di Polandia, mendadak terkenal. Bukan hanya karena keindahan daerahnya, tapi karena fenomena unik yang terjadi di kawasan ini.
Selama hampir sepuluh tahun terakhir, tidak ada bayi laki-laki lahir di Miejsce Odrzanskie. Dalam kurun waktu yang sama, sudah ada 12 bayi perempuan yang lahir di desa tersebut.
Fenomena desa minim anak laki-laki ini mulai diketahui publik sejak Miejsce Odrzanskie mengirimkan tim untuk mengikuti Kompetisi Sukarelawan Muda Pemadam Kebakaran beberapa waktu lalu. Miejsce Odrzanskie menjadi satu-satunya tim yang tidak diperkuat anak laki-laki.
"Beberapa ilmuwan sudah mengutarakan ketertarikan untuk meneliti mengapa hanya anak perempuan yang lahir di desa ini. Saya juga mendapat telepon dari dokter di seluruh penjuru negeri yang memberikan tips bagaimana bisa mengandung bayi laki-laki," ungkap Walikota Miejsce Odrzanskie, Rajmund Frischko, seperti dikutip situs TodayOnline.
Seperti warganya, Frischko juga tidak mengetahui alasan mengapa jarang sekali terjadi kelahiran bayi laki-laki di Miejsce Odrzanskie. "Seorang dokter mengatakan bahwa jenis kelamin bayi tergantung pada diet sang ibu, yang seharusnya mengonsumsi makanan kaya kalsium jika menginginkan anak laki-laki," kata Frischko.
Sayembara Berhadiah
Karena jarang terjadi kelahiran bayi laki-laki, Frischko pun berencana menggelar sayembara berhadiah. Ia akan memberikan hadiah khusus jika ada bayi laki-laki yang lahir di Miejsce Odrzanskie.
"Masalah ini banyak dibicarakan di media. Oleh sebab itu, saya jadi berpikir untuk memberi nama salah satu jalan di desa ini dari nama anak laki-laki yang suatu saat lahir," jelas Frischko. "Pastinya, anak itu juga akan mendapatkan hadiah istimewa. Kami juga akan menanam pohon oak dan menamakannya sesuai nama anak laki-laki itu," lanjut sang walikota.
Sayangnya, tak semua orang menyambut antusias kelahiran bayi laki-laki. Anak-anak perempuan di Desa Miejsche Odrzanskie justru menganggap kehadiran anak laki-laki akan merepotkan.
"Anak cowok berisik dan nakal. Saat ini, setidaknya kami bisa mendapatkan suasana damai dan tenang. Lagipula, kami selalu bisa bertemu anak cowok di tempat lain," kata Malwina Kicler, gadis berusia 10 tahun yang juga anggota regu pemadam kebakaran anak-anak di Desa Miejsche Odrzanskie.
Perlu diketahui, Desa Miejsce Odrzanskie berdiri pada 1679. Seperti kebanyakan desa di Polandia, Miejsce Odrzanskie juga mengalami penurunan populasi yang cukup tajam. Setelah Perang Dunia II, desa ini dihuni oleh 1.200 jiwa. Saat ini, Miejsce Odrzanskie hanya memiliki penduduk sebanyak 272 jiwa.
Sejak runtuhnya Komunisme pada 1989, terjadi emigrasi besar-besaran di Polandia. Tren tersebut meningkat setelah negara ini bergabung dengan Uni Eropa pada 2004. Kini terdapat lebih dari 2 juta rakyat Polandia yang menetap di negara lain di Eropa. Tren emigrasi ini juga memengaruhi jumlah penduduk laki-laki di Miejsce Odrzanskie.
Menentukan Jenis Kelamin
Menentukan jenis kelamin janin memang bukan perkara mudah. Akan tetapi, sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa jenis kelamin bayi dapat direncanakan sebelumnya.
Dalam buku How to Choose the Sex of Your Baby, dr. Landrum B. Shettles memiliki teori bahwa sperma pembawa kromosom laki-laki, ukurannya lebih kecil, pergerakannya lebih cepat, dan memiliki usia lebih singkat dibanding sperma pembawa kromosom perempuan. Oleh sebab itu, Shettles berpendapat bahwa waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual jika ingin memiliki anak laki-laki adalah ketika sudah dekat waktunya dengan pelepasan sel telur (ovulasi). Dengan begitu, sperma laki-laki akan lebih cepat membuahi sel telur dibandingkan sperma perempuan.
Sementara itu, sperma perempuan memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan sperma laki-laki. Oleh sebab itu, waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual adalah 2-4 hari sebelum terjadinya ovulasi dengan tujuan agar hanya sperma perempuan yang berusia lebih panjang yang nantinya akan membuahi sel telur. Kabarnya teori Shettles memiliki efektivitas hingga 75 persen lho, Moms. Namun tentu saja, ada 25 persen peluang jenis kelamin bayi tidak sesuai dengan yang direncanakan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. ABCnews)