Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bayi dan balita selalu terlihat menggemaskan ya Moms. Saking lucunya, hampir semua orang yang melihat Si Kecil pasti ingin menyentuh, menggendong, dan menciumnya.
Namun hati-hati Moms. Terlalu sering digendong atau dicium, bayi dan balita semakin berisiko tertular penyakit berbahaya seperti yang dialami oleh anak bernama Baylie-Grey. Dua tahun silam, balita asal Inggris ini nyaris buta karena tertular penyakit herpes.
Sang ibu, Hayley Etheridge, baru menyadari ada masalah pada Baylie-Grey yang kala itu berusia 3 tahun, saat menemukan ruam di wajah putranya tersebut. Tanpa menunggu lagi, Hayley langsung membawa Baylie-Grey ke North Manchester General Hospital.
Alangkah terkejutnya Hayley saat dokter memberitahu bahwa anak lelakinya terkena virus herpes simpleks HSV-1. Hayley mengaku tidak tahu bagaimana Baylie-Grey tertular herpes, tapi ia curiga penyakit itu menjangkiti putranya akibat terlalu sering dicium oleh teman dan kerabatnya.
"Ketika dokter memberitahu saya bahwa penyakit itu adalah herpes, saya sangat terkejut. Selama ini orang-orang selalu mengira virus tersebut menular melalui hubungan seks, padahal tidak," ujar Hayley seperti dilansir The Sun.
"Saya ingat bagaimana saya duduk dan menangis ketika berbicara pada dokter, bertanya banyak hal, lalu mendapatkan jawaban yang tentunya tak ingin didengar oleh seorang ibu. Mereka memberitahu bahwa jika virus itu menyebar ke mata, Baylie terancam buta. Saya sungguh takut dan tak mengira virus yang saya kira biasa saja, ternyata sangat berbahaya bagi anak-anak," jelas Hayley.
Masalahnya, kala itu Hayley juga tengah mengandung 35 minggu, anak keduanya. Penyakit herpes simpleks yang diidap Bailey-Grey, bisa saja menular kepada dirinya dan bayi yang dikandungnya.
"Dokter menginformasikan bahwa jika saya tertular herpes simpleks, maka saya bisa meneruskannya kepada janin sehingga berpotensi menyebabkan kebutaan, kerusakan otak, dan kematian. Saya tidak pernah merasa begitu ketakutan sepanjang hidup saya. Bayangkan, satu anak saya tengah menghadapi situasi serius dan diberitahu bayi saya bisa saja meninggal," kenang Hayley.
Pengawasan Dokter
Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Hayley rutin melakukan pemeriksaan selama kehamilan. Kondisinya benar-benar diawasi oleh dokter.
Beruntung, virus herpes simpleks tersebut tidak sampai menjangkiti janinnya. Bailey-Grey sembuh total dan anak keduanya, Vito, lahir sehat pada Mei 2017.
"Saya termasuk yang beruntung. Hingga kini, Bailey hanya beberapa kali terjangkit virus tersebut ketika kondisi badannya tengah menurun atau kelelahan. Bahkan ia hanya dua kali dirawat di rumah sakit karena herpes simpleks," kata Hailey.
"Vito kini berusia 2 tahun dan sepertinya tidak pernah terjangkit virus itu. Walau kisah saya berakhir bahagia, orang lain mungkin tidak seberuntung itu," lanjutnya.
Pada 2018, Kira Aldcroft kehilangan putranya yang baru lahir karena terjangkit virus herpes HSV-2 darinya. Wanita asal Prestwich, Inggris, ini tidak tahu mengapa dirinya membawa virus HSV-2 yang tanpa sengaja ditularkan ke bayinya dalam proses kelahiran. Memiliki kisah yang sama, Kira dan Hayley kini aktif dalam kampanye pemeriksaan darah bagi ibu hamil untuk memastikan mereka tidak mengidap virus mematikan serta berbahaya bagi janin.
Dua Tipe
Moms perlu tahu, herpes simpleks terdiri dari dua tipe. Tipe satu atau yang biasa disebut oral herpes (HSV-1) merupakan penyakit herpes yang umumnya menyerang daerah sekitar mulut dan bibir, atau terkadang mengenai lidah serta wajah. Namun herpes simpleks tipe satu juga bisa menyerang seluruh bagian tubuh.
Sementara itu, herpes simpleks tipe dua biasa disebut dengan genital herpes (HSV-2) yang umumnya mengenai daerah kelamin, seperti vagina, penis, atau bokong. Akan tetapi HSV-2 juga dapat menyerang seluruh bagian kulit di tubuh.
Untuk info penting seputar herpes simpleks, Moms juga bisa membacanya di sini. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. UNILAD)