Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Susu memang salah satu sumber nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang seorang anak. Namun, tidak hanya untuk anak lho Moms, susu juga sangat baik untuk kesehatan pada remaja, orang dewasa, hingga lanjut usia.
Ya, susu memang memberikan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh karena memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral di dalamnya.
Walaupun demikian, susu tidak akan memberikan manfaat sama sekali jika kondisinya sudah tidak segar lagi atau sudah basi, bahkan mungkin juga bisa menyebabkan masalah kesehatan jika Anda memaksa untuk tetap meminumnya.
Susu Pasteurisasi Cepat Basi
Dari berbagai macam jenis susu yang ada, susu pasteurisasi merupakan jenis susu yang paling cepat basi. Dilihat dari segi gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya, susu pasteurisasi merupakan jenis susu yang terbaik di antara berbagai macam jenis susu yang ada.
Hal ini karena susu pasteurisasi diolah dengan cara proses pemanasan tidak terlalu tinggi (72 derajat Celsius) dan dalam waktu singkat (sekitar 15 detik), sehingga proses pemanasan tersebut tidak akan merusak kandungan nutrisi dalam susu.
Proses pemanasan pada suhu ini memang mampu membunuh semua bakteri patogen atau bakteri penyebab penyakit. Akan tetapi, spora bakteri tersebut hanya terlumpuhkan sementara waktu saja. Karena itu, umur susu pasteurisasi ini paling singkat di antara jenis susu lainnya.
Agar susu jenis ini tidak cepat basi, Moms mesti menyimpannya di dalam lemari pendingin pada suhu 4-6 derajat Celsius. Jika disimpan pada suhu ini, spora bakteri tidak akan mampu berkembang biak. Umumnya, umur simpan susu pasteurisasi selama 14 hari pada kondisi suhu dingin dan kemasan utuh. Jika kemasan sudah dibuka, susu hanya bisa bertahan hingga 3 hari di dalam lemari pendingin.
Susu jenis ini bisa juga dibiarkan di luar lemari pendingin. "Tapi hanya selama 6 jam saja. Lebih dari 6 jam, kandungan susu bisa berubah dan menjadi rusak," jelas Darmanto Setyawan, Head of Dairy Manufacturing â SEA, PT. Greenfields Indonesia.
Mengenali Susu yang Sudah Tidak Segar Lagi
Lantas, bagaimana cara kita bisa mengenali susu yang sudah tidak segar lagi atau bahkan basi? Menurut Darmanto, ada beberapa hal yang bisa Moms perhatikan, yaitu:
1. Kemasan susu kembung. Biasanya kerusakan susu terjadi karena pertumbuhan mikroorganisme. Mikroba-mikroba yang berkembang di dalam susu akan menghasilkan gas yang akan berpengaruh pada kemasan, yaitu menjadi kembung.
2. Susu tampak berbusa. Gas yang dihasilkan oleh mikroba tersebut juga menyebabkan susu menjadi agak berbusa.
3. Menimbulkan bau tidak enak. Protein yang terkandung di dalam susu yang dikonsumsi mikroba akan menimbulkan bau tidak enak. Hal ini akan ketahuan jika Anda mencium susu sebelum meminumnya.
4. Rasanya asam atau kecut. Mikroba yang telah berkembang di dalam susu juga akan menghasilkan asam, sehingga susu akan terasa asam atau kecut saat Moms meminumnya.
5. Tekstur susu akan menggumpal. Susu juga akan terasa lebih kental karena teksturnya berubah menjadi lebih kental akibat pertumbuhan mikroba di dalamnya.
Nah, jadi Anda kini bisa memastikan apakah susu yang dikonsumsi oleh keluarga Anda masih segar atau sudah basi ya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)