Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Selama masa kehamilan, Moms tentunya sering merasakan pergerakan janin di dalam perut. Pergerakan ini biasanya mulai dirasakan sejak memasuki trimester kedua. Janin memang bergerak dan beraktivitas selama di dalam kandungan, seperti menendang atau bahkan memutar posisi tubuhnya.
Karena pergerakannya yang aktif, posisi janin dalam kandungan pun juga bisa berubah. Walaupun demikian, Moms tidak perlu khawatir dengan posisi janin terbalik atau sungsang. Sebelum kehamilan Anda berusia 36 minggu, Si Kecil memang akan terus bergerak aktif dan berubah posisinya di dalam perut. Setelah itu, janin Anda akan tidak banyak berubah di satu posisi hingga menjelang persalinan.
Umumnya, posisi yang ideal bagi janin adalah kepala berada di bawah menuju jalan lahir dan menghadap punggung ibu. Namun, tak semua janin dalam posisi tersebut. Nah, menjelang persalinan, posisi janin dalam kandungan sangat penting Moms, karena akan menentukan metode persalinan yang akan Anda lakukan.
Berikut berbagai macam posisi janin di dalam kandungan yang perlu Anda ketahui.
1. Posisi Anterior
Seperti telah disebutkan di atas, ini merupakan posisi janin yang ideal dan terbaik untuk melahirkan normal. Di posisi ini, kepala janin berada di bawah dan siap untuk menuju pelvis, wajah menghadap ke punggung ibu alias membelakangi perut Anda, dan dagu menempel di dadanya.
Bila janin sudah berada dalam posisi ini, maka Moms bisa melahirkan secara normal, karena posisi kepala janin sudah menghadap pada jalan lahir. Saat proses persalinan, kepala janin akan menekan serviks agar terbuka untuk memudahkannya melewati jalan lahir.
Posisi ideal ini umumnya sudah terjadi sejak kandungan Anda berusia 32-36 minggu dan tidak akan banyak berubah hingga saat persalinan tiba.
2. Posisi Posterior
Di posisi ini, kepala janin juga menghadap ke bawah. Hanya, berkebalikan dengan posisi anterior, pada posisi ini, wajah janin menghadap perut ibu dan membelakangi punggung. Posisi ini biasanya bisa dilihat dari perut bumil yang agak bergelombang di depan.
Umumnya pada janin yang berada dalam posisi ini, saat mendekati hari kelahiran ia akan memutar badannya hingga wajahnya menghadap punggung Anda. Namun, dalam beberapa kasus, janin yang berada dalam posisi posterior ini tidak juga memutar badannya menjelang hari lahir.
Posisi posterior bisa menyebabkan Moms mengalami nyeri di bagian punggung. Selain itu, biasanya persalinan dengan janin dalam posisi ini akan berlangsung lebih lama dan lumayan menyakitkan karena janin cukup kesulitan untuk keluar. Bumil mungkin akan membutuhkan suntik epidural untuk mengurangi rasa sakit yang muncul karena melahirkan bayi dengan posisi ini.
3. Posisi Melintang
Seperti namanya, pada posisi ini, janin akan berbaring melintang di dalam rahim dengan kepala dan kaki terdapat pada sisi kanan dan kiri perut bumil. Posisi ini sendiri sebenarnya sangat langka ditemukan pada janin yang hendak dilahirkan. Ini dikarenakan sebagian besar bayi akan bergerak dengan kepala ke arah bawah mendekati waktu persalinan.
Jadi, bila posisi janin melintang jauh sebelum waktu persalinan, maka tidak akan ada masalah karena masih ada kemungkinan janin bergerak menuju posisi normal. Namun, jika janin dalam posisi melintang jelang persalinan, kemungkinan besar diperlukan operasi caesar untuk mengeluarkannya.
Persalinan tidak bisa dilakukan normal karena akan menyebabkan robeknya jalan lahir. Hal ini juga akan berisiko pada ibu dan janin. Jadi, persalinan akan dilakukan dengan cara caesar.
4. Posisi Sungsang
Ini adalah posisi yang sering dialami oleh bumil. Janin dikatakan berada dalam posisi sungsang apabila kepalanya berada di atas dan kakinya di bawah. Posisi ini juga tergolong tidak ideal untuk persalinan normal.
Jika usia kehamilan Moms masih 6 bulan dan bayi dalam kondisi sungsang, dokter akan menganjurkan bumil melakukan beberapa gerakan untuk mengubah posisi bayi. Dokter juga kemungkinan akan menyarankan mengubah posisi janin dengan teknik ECV (external cephalic version), yaitu memijat perut bumil dan mengubah posisi janin dengan pijatan tersebut. Tidak perlu khawatir, karena detak jantung bayi akan terus dipantau selama ECV tersebut, Moms.
Tetapi jika hal ini tidak berhasil, maka satu-satunya jalan untuk mengeluarkan janin adalah dengan persalinan caesar, karena persalinan normal berisiko tinggi bagi janin mengalami cacat lahir dan trauma fisik.
Ada 3 posisi sungsang yang perlu Moms tahu, yaitu:
⢠Sungsang murni (frank breech), yaitu kedua kaki janin mengarah lurus ke atas tepat di depan wajah dan tubuhnya, sehingga hanya bagian bokong yang berada di bawah. Ini juga jenis posisi sungsang yang paling umum terjadi pada janin menjelang persalinan.
⢠Sungsang lengkap (complete breech), yaitu lutut dan kaki janin di dalam kandungan menekuk seperti sedang bersila. Dalam posisi ini, bokong dan kaki bayi yang akan terlebih dahulu masuk ke jalan lahir.
⢠Sungsang sebagian (incomplete breech), yaitu kombinasi antara frank breech dan complete breech, yaitu salah satu kaki janin mengarah ke atas, sementara kaki satunya lagi menekuk. (M&B/SW/Dok. Freepik)