Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Moms, Ketahui Pentingnya Lakukan USG saat Hamil

Moms, Ketahui Pentingnya Lakukan USG saat Hamil

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kehamilan yang mungkin sudah lama Anda tunggu akhirnya datang juga. Mual, muntah, serta mood yang naik turun juga menjadi tanda-tanda bahwa di rahim Anda kini telah ada seorang bayi. Perkembangan teknologi juga dapat membantu Anda mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam rahim Anda, Moms. Karena kebutuhan untuk memastikan kehamilan Anda sehat, pemeriksaan USG atau Ultrasonografi/Ultrasound Scan menjadi penting.

Pemeriksaan USG merupakan metode screening pada kehamilan yang dianggap aman dan efektif karena menggunakan gelombang suara yang diteruskan menjadi gambar. Menurut dr. Sofani Munzila, Sp.OG dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, ada tiga jenis USG yang dapat digunakan dalam pemeriksaan kehamilan, yaitu USG 2 D, USG 3 D, dan USG 4 D.


Mendeteksi Kelainan Sejak Dini

Dokter Sofani mengatakan bahwa pemeriksaan yang umumnya dilakukan dalam kehamilan setiap bulannya adalah USG 2 D yang memperlihatkan dimensi panjang kali lebar. USG jenis ini bisa digunakan sejak awal seorang ibu tahu bahwa dirinya hamil.

Pada trimester pertama (0-13 minggu), tujuan USG 2 D adalah untuk mengetahui letak janin ( di dalam atau di luar rahim), mengetahui apakah ada kemungkinan janin memiliki cacat bawaan atau tidak, mendeteksi penebalan punuk atau screening awal sindrom down, serta memeriksa denyut jantung janin.

Di usia 13-28 minggu atau ketika kandungan memasuki trimester kedua, terjadi pembentukan organ-organ tubuh janin. Pemeriksaan USG di usia kehamilan tersebut adalah untuk mengetahui keadaan organ-organ utama dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, perut, lambung, dan lain-lain.

Jika ada gangguan, maka perlu dilakukan pemeriksaan USG 3 D, yang menggambarkan objek dari tiga sisi (panjang kali lebar kali tinggi, sehingga janin bisa terlihat lebih jelas), atau dengan USG 4 D, yang hasilnya seperti USG 3 D namun dengan objek yang bergerak.

"Pada kasus kelainan jantung, pemeriksaan dengan USG 3 D atau USG 4 D sangat dianjurkan karena ada fitur untuk penilaian jantung, yaitu doppler. Doppler bisa melihat apakah ada kebocoran sekat pada jantung atau tidak, serta bisa melihat pembuluh darah arteri atau vena dengan jelas," ujar dr. Sofani.


Melihat Perkembangan Si Calon Bayi

Pemeriksaan dengan USG penting dilakukan untuk melihat perkembangan janin, termasuk berat dan posisi janin, apakah mengganggu persalinan atau tidak, serta mengetahui letak plasenta. Pada kasus bayi sungsang, pemeriksaan harus mengguankan USG 3 D untuk mengetahui penyebabnya. Kemungkinannya bisa karena terlilit tali pusat, karena kelainan bentuk rahim, atau karena bobot bayi yang besar sementara panggul ibu berukuran kecil.


Perlukah USG 4 Dimensi?

Anda bisa melihat pergerakan janin (fetal behavior) di dalam rahim dengan USG 4 D. Dan ini menjadi suatu keharusan bagi ibu hamil yang memiliki faktor risiko dengan anak sindrom down. Sebab anak-anak dengan sindrom down memiliki suatu gerakan khas yang bisa dinilai dengan fetal behaviour ini.

"Mereka yang berisiko mengandung bayi dengan kemungkinan sindrom down ialah ibu hamil berusia lebih dari 35 tahun atau memiliki riwayat cacat bawaan pada kehamilan sebelumnya, misalnya kelainan jantung, berisiko mengandung bayi dengan sindrom down. Oleh karena itu, bumil dengan faktor ini sebaiknya memeriksakan kandungannya dengan USG 4 D," jelas dr. Sofani. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)