Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Polutan tidak hanya bisa ditemukan di luar rumah, Anda juga harus berhati-hati terhadap polutan yang terdapat di rumah Anda, apalagi bila Anda memiliki buah hati yang sedang tumbuh dan berkembang. Paparan polutan berlebih, seperti karbon monoksida, asap tembakau, merkuri, asbestos, dan formaldehida diketahui bisa menyebabkan masalah kesehatan pada Si Kecil di masa depan. Untuk mengurangi risiko pencemaran udara oleh polutan di lingkungan rumah, coba beberapa tip M&B berikut ini:
1. Hindari penggunaan pengharum ruangan.
2. Hindari penggunaan produk pembersih yang kuat, misalnya yang mengandung bahan pemutih (bleaching) dan amonia, zat-zat yang berbahaya bagi saluran pernapasan.
3. Untuk mengurangi paparan terhadap formaldehida, yang bisa menyebabkan masalah pernapasan serius, hindari penggunaan produk kayu press, particleboard, dan kayu lapis (plywood). Beli saja perabot yang terbuat dari solid wood atau formaldehyde-free fiberboard.
4. Gunakan cat non-toxic untuk kusen dan dekorasi dari kayu atau besi lainnya. Pilih kain gorden yang tidak bertekstur, sehingga mudah dicuci dan tidak mudah menyerap debu.
5. Pastikan rumah dan mobil Anda bebas asap, termasuk asap dari pembakaran sampah dan rokok.
6. Hindari penggunaan pestisida.
7. Gunakan cat tembok yang bebas volatile organic chemicals (VOC). Lebih baik Anda memilih cat dengan bahan dasar air. Ketika mengecat kamar bayi, tunggu 2 minggu untuk memasang karpet, kasur, dan perabot berbahan kain. (Gita/DMO/Dok. Freedigitalphoto)