Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setiap bayi membutuhkan ASI sebagai asupan utama untuk pertumbuhannya hingga ia berusia 6 bulan. Namun, pernahkh sekali waktu bayi Anda menolak saat Anda ingin memberinya ASI? Jika ya, tak perlu khawatir karena itu ternyata adalah suatu hal yang wajar, Moms.
Nursing Strike
Ketidaknyamanan ketika menyusu bisa menyebabkan bayi Anda menolak untuk disusui. Dalam istilah medis, keadaan ini disebut dengan nursing strike. Dan ini bisa dialami oleh setiap bayi, termasuk buah hati Anda, Moms.
Dr. Rusmala Deviani, Sp.A dari RS Hospital Cinere mengatakan, nursing strike adalah kondisi ketika bayi tiba-tiba menolak disusui ibunya dan ini terjadi bukan karena proses penyapihan.
Beberapa faktor penyebab bayi mengalami nursing strike antara lain adalah karena Si Kecil mengalami tumbuh gigi, ada lecet di sekitar daerah mulut dan bibir, hidung tersumbat, infeksi telinga, dan adanya perubahan jadwal menyusu.
Perubahan dari rasa ASI si ibu juga bisa menyebabkan nursing strike pada bayi, misalnya, karena Moms mengonsumsi obat-obatan hormon, vitamin, atau pasca-mastitis. Selain itu, penggunaan parfum atau aroma sabun mandi yang berbeda juga bisa menyebabkan Si Kecil yang tidak menyukai bau tersebut menjadi enggan untuk menyusu.
Dr. Rusmala menambahkan, bahwa kondisi nursing strike biasanya terjadi ketika bayi berusia tiga hingga sembilan bulan. Hal ini berlangsung dalam 2-5 hari atau malahan hingga berminggu-minggu. Bahkan pada beberapa kasus, ada yang bisa terjadi hingga beberapa bulan.
Cara Mengatasi
Walau demikian, bayi tetap harus diberi ASI, meskipun ia menolak. Nah, saat Si Kecil dilanda nursing strike, Anda tidak perlu panik Moms, karena hal ini justru malahan semakin menyulitkan Anda. Cari tahu apa penyebabnya dan temukan solusinya.
Anda bisa menggunakan beberapa cara untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu dengan memeras ASI lalu berikan dengan menggunakan sendok, cup feeder, atau dengan menggunakan pipet sebagai alat untuk meneteskan ASI ke mulut bayi. Bila bayi tetap menolak, maka ASI tetap diberikan pada saat menjelang ia tidur atau ketika ia sedang mengantuk. Ketika Si Kecil sudah tidur, bangunkan ia perlahan dan susui ia sambil membelai dan memeluknya dengan erat.
Untuk bayi yang telah berusia lebih dari enam bulan, Anda boleh memberikan ia air putih, tapi ASI tetap jadi cairan yang utama. Selama bayi tidak tampak kehausan, ubun-ubun besarnya tidak cekung, tidak demam, atau buang air kecilnya normal (lebih dari enam kali sehari), Anda tak perlu merasa khawatir.
Namun bila bayi menunjukkan tanda dehidrasi seperti tampak kehausan, buang air kecilnya kurang dari lima kali sehari, suhu tubuhnya sedikit hangat, dan ubun-ubun besarnya tampak cekung, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya, Moms. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)