Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

Orang Dewasa Juga Wajib Vaksin! Ini 6 Jenis Utamanya

Orang Dewasa Juga Wajib Vaksin! Ini 6 Jenis Utamanya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Tak hanya Si Kecil, orang dewasa baik Moms dan Dads juga perlu menerima vaksin, lho! Vaksinasi penting untuk Anda terima agar imunitas tubuh menjadi lebih kuat dan terhindar dari penyakit yang tersebar akibat virus. Lalu, apa saja vaksin yang dibutuhkan tersebut? Berikut penjelasannya, Moms:


1. Influenza

Untuk mencegah virus influenza yang menyebar dengan mudah dan bisa menjadi berbahaya, maka orang dewasa perlu menerima vaksin influenza. Vaksin ini dibagi dalam dua jenis, aktif dan inaktif, yang bertujuan untuk mencegah penyakit flu dan komplikasi lain yang bisa terjadi. Anda bisa mendapatkan vaksin influenza pada bulan September hingga pertengahan November setiap tahunnya.


2. Campak, Gondong, dan Rubella (MMR)

Vaksin MMR memang perlu didapatkan minimal sekali seumur hidup. Apabila Anda belum mendapatkannya saat kanak-kanak, maka Anda bisa mendapatkannya di usia kapan saja, termasuk pada usia dewasa. Sebagai catatan, jika orang dewasa memiliki risiko lebih tinggi terpapar MMR, maka ia akan menerima 2 dosis (atau lebih) vaksin selama beberapa waktu.


3. HPV

Bagi para wanita, remaja maupun dewasa, sangat dianjurkan untuk menerima vaksin HPV, yang dapat menghindarkan dari serangan virus Human papillomavirus. Virus tersebut menjadi penyebab utama dari penyakit kanker serviks dan kutil kelamin, baik pada pria maupun wanita. Vaksin ini pun lebih efektif bekerja pada seseorang yang belum aktif berhubungan seksual.


4. Hepatitis A dan B

Untuk mencegah hepatitis A dan B, maka orang dewasa juga perlu menerima vaksin penyakit tersebut. Vaksin hepatitis A diberikan dalam dua kali suntikan, setiap 6 bulan sekali. Sementara vaksin hepatitis B yang bisa diterima sejak baru lahir, juga bisa didapatkan di usia kapan pun.


5. Tetanus dan Difteri

Orang dewasa juga perlu mendapatkan vaksin untuk penyakit tetanus dan difteri. Apabila belum pernah menerimanya, maka akan diberikan seri primer satu kali dan diikuti dosis penguat setiap 10 tahun. Namun ada efek samping dari vaksin ini, seperti bengkak, memar karena suntikan, dan demam setelah menerimanya.


6. Vaksin untuk Wisatawan

Apabila Moms dan Dads suka traveling, maka vaksinasi untuk wisatawan sangat diperlukan. Hal ini untuk mencegah paparan infeksi akibat virus tertentu yang ada di area yang Anda kunjungi. Ada 3 jenis kategori vaksin yang perlu Anda ketahui:

• Vaksin rutin, meliputi vaksin difteri, hepatitis B, Hib, Human papillomavirus, influenza, campak, penyakit gondong, pertusis atau batuk rejan, rubella, pneumokokus, poliomielitis (polio), rotavirus, tuberkulosis (TB), tetanus, dan varicella.

• Vaksin rekomendasi, meliputi vaksinasi kolera, hepatitis A, hepatitis E, Japanese encephalitis, penyakit meningokokal, rabies, tick-borne encephalitis (TBE), demam tifoid, dan demam kuning.

• Vaksin wajib, meliputi vaksin demam kuning, meningokokal, dan polio. Peraturan kesehatan internasional mewajibkan vaksin demam kuning sebagai vaksin yang harus diberikan sebelum berkunjung ke negara-negara yang berisiko tinggi terjadinya infeksi penyakit ini. Sementara negara Arab Saudi mewajibkan vaksinasi meningokokal dan polio kepada mereka yang akan pergi ke Mekah untuk ibadah Haji. 

Pastikan bahwa Anda telah menerima vaksin empat atau enam minggu sebelum jadwal keberangkatan, karena beberapa vaksin perlu diberikan berurutan selama beberapa minggu. Untuk mendapatkan vaksinasi secara tepat, konsultasikan riwayat kesehatan Anda kepada dokter. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)