Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Salah satu tradisi yang hingga kini masih melekat dalam keseharian masyarakat Indonesia adalah mencukur rambut newborn atau bayi baru lahir. Sebenarnya, apa sih, manfaat menggunduli kepala Si Kecil?
Dalam agama Islam, menggunduli kepala newborn dikategorikan sunah hukumnya. Artinya jika dikerjakan maka akan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakan, maka tidak apa-apa.
Hukum menggunduli atau mencukur seluruh rambut newborn tercantum dalam hadis, "Setiap anak itu tergadaikan dengan aqiqahnya, yang disembelih pada hari ke-7 dan diberi nama, dan dicukur rambutnya". Dalam Islam, orang tua disunahkan untuk menimbang rambut sang bayi dan memberikan sedekah sesuai dengan beratnya.
Selain itu, ada hadis yang menyebutkan "Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya dan buang kotoran darinya (HR. Bukhari 5471)". Kotoran yang dimaksud adalah rambut yang ada saat bayi dilahirkan. Pada saat lahir, darah beserta lapisan selaput tentunya akan menempel pada rambut bayi.
Namun dalam Islam, ada dua pendapat yang berbeda soal menggunduli bayi laki-laki dan perempuan. Ada beranggapan bahwa hukum mencukur rambut bayi berlaku tanpa memandang jenis kelaminya. Di sisi lain, sebagian meyakini bahwa hanya bayi laki-laki yang perlu digunduli kepalanya.
Efek Kesehatan
Secara medis, pencukuran seluruh rambut newborn tidak akan berpengaruh terhadap ketebalan atau kesehatan rambut Si Kecil kelak saat tubuh besar. Rambut manusia tumbuh dari folikel yang berada di bawah lapisan kulit kepala. Meski Anda mencukur rambut bayi sampai gundul merata dan kulit kepalanya terasa sangat halus, folikel rambut bayi Anda tidak akan terpengaruh sama sekali.
Rambut baru yang tumbuh setelah dicukur sampai pelontos akan tetap memiliki sifat yang sama seperti sebelumnya. Rambut baru yang tumbuh mungkin akan terasa lebih lebat, tapi hal itu disebabkan karena panjangnya jadi merata.
Moms perlu tahu, rambut bayi yang dibiarkan tumbuh alami, panjangnya tidak rata karena setiap helai rambut memiliki kecepatan tumbuh yang berbeda-beda. Akibatnya, jika Anda mengusap kepala Si Kecil, rambutnya akan terasa lebih tipis dibandingkan rambut bayi yang kepalanya pernah digundul.
Meski tidak berpengaruh terhadap kondisi rambut, pencukuran seluruh rambut pada bayi yang baru lahir tetap ada manfaatnya secara medis, yaitu untuk membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin terbawa atau menempel pada rambut pada proses persalinan.
Proses ini juga bisa membersihkan kepala Si Kecil dari kemungkinan terkena gumoh atau air kencing yang mungkin saja mengotori tubuh hingga rambutnya. Apabila kepala bayi digunduli hingga plontos, tentu akan lebih mudah membersihkannya.
Selain itu, kepala plontos juga membuat bayi cenderung merasa lebih dingin atau adem, apalagi bagi mereka yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia. Hembusan angin yang langsung mengenai pori-porinya akan mampu mengurangi rasa gerah yang dialami bayi.
Tips Mencukur
Saat ini, pencukuran rambut pada bayi baru lahir masih menjadi perdebatan. Akan tetapi apabila Moms memutuskan untuk menggunduli kepala Si Kecil tak lama setelah lahir, perhatikan hal-hal berikut ini.
⢠Tetap tenang dan percaya diri sebelum menggunduli kepala bayi. Jika Anda tidak yakin atau tak berani, sebaiknya biarkan orang lain yang lebih ahli untuk melakukannya.
⢠Pangku bayi dalam posisi tiduran dengan satu tangan mengangkat rambut yang ingin dipotong, dan tangan lain untuk menggunting. Jika Anda takut, mintalah bantuan orang lain agar bisa memangku serta memegangi bayi sementara Anda mencukur rambutnya.
⢠Gunakan gunting dengan ujung yang tumpul dan pastikan Anda sudah membasahi rambut bayi dengan air hangat, tapi tidak perlu sampai basah kuyup.
⢠Apabila Anda ingin menggunduli kepala bayi sampai pelontos, gunakan cukuran baru yang belum pernah dipakai dan pastikan untuk mencukurnya sepelan mungkin dengan meratakan dulu kulit kepalanya agar tak ada lipatan kulit yang tergores.
⢠Jika ada goresan pada kulit kepala bayi sampai berdarah, segera bawa ke dokter. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)