Type Keyword(s) to Search
FAMILY & LIFESTYLE

MSG Boleh Diberikan pada Anak, Benarkah?

MSG Boleh Diberikan pada Anak, Benarkah?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Memasuki usia balita, anak sudah bisa mengonsumsi makanan yang diolah dengan berbagai bumbu. Orang tua pun disarankan untuk memberikan makanan yang kaya akan rasa, seperti gurih, kepada Si Kecil. Namun, makanan yang gurih tak melulu didapat dari bahan alami saja. Sebab, di zaman yang serba instan ini, banyak camilan atau jajanan yang disajikan dengan campuran monosodium glutamat atau biasa disingkat MSG.

MSG atau zat yang sering disebut vetsin ini digunakan sebagai penguat rasa makanan, seperti pada makanan beku atau dijadikan sebagai bumbu penyedap masakan. Jika Si Kecil terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung zat ini, dikhawatirkan dapat memberi dampak buruk pada tumbuh kembangnya. Namun, apakah benar MSG sama sekali tidak boleh diberikan kepada Si Kecil?


Apa Itu MSG?

MSG adalah senyawa gabungan dari sodium atau natrium (garam), asam amino glutamat, dan air. Pembuatannya dilakukan melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofermentum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian, ditambahkan dengan garam hingga mengkristal layaknya kristal putih, atau diolah lagi dalam bentuk bubuk dan cair.

Asam amino glutamat sebenarnya bisa diproduksi oleh tubuh, yang berfungsi sebagai pembentuk protein. Selain itu, juga dapat menjaga fungsi otak, metabolisme tubuh, serta menambah energi. Tak hanya dari penyedap makanan yang ada di pasaran, zat ini ternyata juga ada pada bahan makanan lain lho, Moms, seperti daging, susu, keju, juga sayuran tertentu.

Tak heran, sebuah penelitian menyebutkan kalau seseorang setidaknya mengonsumsi hampir 100 gr asam glutamat dalam satu hari. Secara rinci, zat ini didapat dari bahan-bahan alami sebanyak 11 gr, dari MSG sekitar 1 gr, mengonsumsi keju sebanyak 30-45 gram. Sedangkan sisanya didapat dari hasil alami dalam tubuh, yaitu sekitar 50 gr.

Jadi, bisa dikatakan bahwa MSG juga dibutuhkan tubuh, dengan takaran tersebut. Jumlah ini juga sudah disesuaikan, karena sifat zat yang non-esensial atau sintetis (dibuat dengan bahan kimia), sehingga menurunkan nilai kesehatan bagi yang mengonsumsinya.


Dampak Pemberian MSG

Meskipun tergolong aman untuk dikonsumsi Si Kecil, Moms tetap perlu membatasi jumlah pemberiannya. Sebab, tubuh anak akan bereaksi jika telalu banyak mengonsumsi MSG, seperti lidah terasa tidak enak atau muntah. Selain itu, dampak buruk lain yang bisa dialami Si Kecil adalah alergi.

Sebuah laporan dari Clinical Experimental Allergy menemukan bahwa dalam kasus yang sangat jarang, MSG dapat meningkatkan sensitivitas seseorang pada asam glutamat dalam penyedap rasa. Hal tersebut adalah meningkatnya risiko alergi, baik pada kulit maupun pernapasan, seperti asma.

Lalu, apa lagi dampak dari pemberian MSG yang tidak dibatasi atau secara berlebihan pada anak? Dan apakah MSG sama atau bahkan memiliki sifat yang berbeda dengan garam, yang juga digunakan sebagai perasa gurih masakan? Moms bisa mengetahui penjelasan selengkapnya, serta informasi tentang bayi dan balita di Majalah Mother&Baby edisi Juli 2019, ya! (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)