Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Balance Bike, Cara Seru Latih Motorik dan Sensorik Anak

Balance Bike, Cara Seru Latih Motorik dan Sensorik Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms mungkin pernah mendengar istilah balance bike atau sepeda untuk keseimbangan. Jenis sepeda ini memang sedang digemari dan populer, dan sudah muncul sejak 2010. Balance bike sendiri memiliki konsep seperti sepeda roda dua, namun didesain khusus tanpa pedal rantai (kayuhan) atau sistem penggerak (drivetrain) untuk melatih keseimbangan anak.

Balance bike atau juga disebut push bike/kick bike, memang dirancang untuk balita. Dengan berlatih menggunakan balance bike, Si Kecil anak tidak lagi membutuhkan sepeda roda tiga atau roda empat untuk belajar mengendarai sepeda. jadi, dari awal anak akan terbiasa dengan 2 roda, sehingga tidak butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan sepeda biasa di tahap selanjutnya.

Biasanya, Si Kecil baru diperbolehkan untuk mengendarai sepeda jenis ini saat ia sudah mahir berjalan, atau pada usia 18 bulan ke atas. Ia akan diajak untuk naik di atas sepeda dan menggerakkan sepeda dengan cara berjalan, berlari, atau meluncur.


Manfaat untuk Anak

Mengendarai sepeda sendiri memang membutuhkan keseimbangan, Moms. Nah, dengan menggunakan balance bike, maka anak akan belajar konsep menyeimbangkan tubuhnya saat bergerak dengan sepeda. Jika sudah mampu menyeimbangkan tubuh, maka ia nantinya hanya akan tinggal membiasakan dengan sepeda bersistem penggerak yang berbeda, yaitu sepeda kayuh atau sepeda dengan pedal.

Selain keseimbangan, khususnya pada kaki, bagian tubuh lainnya juga ikut terlatih. Seperti tangan yang akan menggenggam setang sepeda dan mengarahkannya ke kiri atau kanan. Hal ini akan membuat kekuatan otot atau motorik kasarnya pun menjadi lebih cepat berkembang. Dan nyatanya, Si Kecil juga akan lebih merasa senang saat bermain dengan balance bike.

Kemampuan otak anak juga akan terlatih dengan sangat baik. Sebab, ia akan memerlukan logika otaknya untuk memerintah tubuh, ketika membelokkan, menjalankan, atau mengerem sepeda. Saat ini terjadi, Si Kecil akan menganggapnya sebagai sebuah pengalaman luar biasa karena mereka mulai bisa mengkoordinasikan banyak hal secara bersamaan.


Tahapan Mengendarai Balance Bike

Agar keselamatan dan keamanan Si Kecil saat bermain balance bike tetap terjaga, Moms perlu mengetahui tahapan-tahapan mengendarai balance bike sebagai berikut:

• Tahap Pertama – Duduk

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membiasakan anak agar bisa duduk dengan nyaman dan aman di balance bike. Latih ia untuk semakin percaya diri, sehingga nantinya ia akan berjalan perlahan dan semakin meningkatkan kecepatannya.

• Tahap Kedua – Berjalan dan Berlari

Jika Si Kecil sudah mulai berjalan di balance bike, maka tahapan berikutnya menjadi lebih serius. Si Kecil akan mulai mengikuti instingnya untuk mencoba lebih cepat dengan berlari. Namun, hal ini juga membutuhkan motivasi dari orang tua sehingga anak juga menjadi lebih berani ketika mencoba hal baru tersebut.

• Tahap Ketiga – Meluncur

Tahapan ketiga menjadi sangat penting. Mereka yang sudah mampu berlari dengan balance bike, mulai mencoba meluncur dengan mengangkat kakinya sendiri tanpa didorong. Mungkin awalnya Si Kecil tidak melakukannya dalam waktu lama. Namun otaknya mulai bisa mengatur posisi badan agar tetap seimbang. Inilah saat yang paling penting, sebelum ia mencoba menggunakan sepeda roda dua.

• Tahap Keempat – Mahir

Dan sampailah pada tahap di mana Si Kecil sudah mampu membelokkan setang hingga menggunakan rem tangan dengan baik. Pada tahap ini pula, mereka sudah semakin tertarik untuk bereksplorasi dengan bermain di dataran berupa tanah, rumput, atau pasir. Tak jarang ada yang bisa melompat, layaknya atlet yang sangat mahir. Jika pada tahap ini Si Kecil sudah menguasai balance bike dengan baik, nyaman, dan aman, maka ia akan lebih mudah beradaptasi dengan sepeda normal di tahap selanjutnya, Moms. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)