Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

7 Cara Memberikan ASI yang Terbaik untuk Buah Hati

7 Cara Memberikan ASI yang Terbaik untuk Buah Hati

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

ASI merupakan makanan pertama dan yang terbaik untuk bayi. Agar Si Kecil dapat merasakan manfaat ASI secara menyeluruh, berikut 7 hal yang sebaiknya Anda perhatikan, Moms.


1. Jadwal Pemberian ASI

Saat bulan pertama usia bayi Anda, berikan ASI sebanyak yang Si Kecil inginkan. Setelah 1-2 bulan, berikan sebanyak 6-7 kali dalam satu hari. Saat bayi berusia 2-3 bulan, berikan sebanyak 5-6 kali dalam satu hari. Berikan ASI di 6 bulan pertama usia bayi, setelah itu berikan ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) sebagai nutrisi tambahan untuk Si Kecil.


2. Makanan yang Dihindari

Saat menyusui, Moms sebaiknya menghindari makanan yang pedas dan bersantan, karena bisa berpengaruh pada ASI yang akan diminum oleh bayi dan berisiko mengakibatkan gangguan pencernaan.

Hindari sayuran yang mengandung gas, seperti kol, kembang kol, karena bisa membuat bayi Anda menjadi kembung. Hindari pula merokok karena zat nikotin yang ada di dalam rokok akan mengalir melalui ASI ke dalam tubuh Si Kecil.


3. Pemberian ASI untuk Ibu Bekerja

Moms tentu ingin memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi Anda. Nah, untuk Moms yang mesti kembali bekerja, Anda bisa menyimpan ASI dalam botol dan simpan di dalam lemari pendingin.

Sediakan waktu untuk berlatih memompa ASI sebelum Moms kembali bekerja dengan menggunakan alat pemompa payudara (breast pump). Anda bisa memilih pompa payudara manual atau elektrik sesuai kebutuhan.


4. Suhu Terbaik untuk Pemberian ASI

ASI yang sudah tersimpan di lemari pendingin harus dihangatkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada bayi. Moms bisa gunakan penghangat susu bayi (baby bottle warmer), dan hangatkan sesaat.

Sebelum diberikan pada Si Kecil, tuangkan ASI sedikit pada punggung tangan Anda untuk mencoba kehangatan susu. Setelah dipastikan ASI dalam kondisi hangat, berikan pada bayi Anda.


5. Cara Mengeluarkan Sisa ASI

Setelah menyusui atau memompa ASI, Moms juga perlu mengeluarkan sisa ASI dari payudara, untuk mempersiapkan tubuh memproduksi ASI yang baru.

Jika payudara masih terasa bengkak setelah menyusui, Anda dapat mengeluarkannya dengan breast pump khusus, untuk mengeluarkan sisa ASI. Usahakan untuk tidak memompa terlalu kencang agar puting payudara Anda tidak terluka.


6. Jenis dan Perbedaan Pompa Payudara

Pompa payudara terdiri atas 2 jenis:

• Pompa payudara dengan botol susu. Alat ini digunakan untuk bayi yang belum dapat menyusu secara langsung atau untuk ibu yang harus bekerja, tapi ingin tetap memberikan ASI pada bayinya. ASI dipompa dan dapat disimpan pada botol yang tersedia, sehingga ASI tetap terjaga kebersihan dan kesegarannya. Pompa jenis ini bisa dipilih dalam bentuk manual maupun elektrik, sesuai kebutuhan Moms.

• Pompa payudara tanpa botol susu. Alat ini hanya digunakan khusus untuk mengeluarkan sisa ASI setelah menyusui dan menjaga agar payudara tidak bengkak. ASI yang dikeluarkan tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi Anda.


7. Tetap Berikan ASI saat Puting Terluka

Gunakan breast care gel untuk merawat kelembapan dan mencegah kekeringan pada payudara. Bila puting Moms terluka saat menyusui bayi, hentikan kegiatan menyusui selama 24 jam, agar luka tersebut tidak terinfeksi.

Untuk tetap dapat memberikan ASI pada saat puting Anda terluka, gunakan pelindung payudara yang terbuat dari bahan yang lembut. Jika puting Moms tetap terluka, segera periksakan diri ke dokter.


Yang Harus Diperhatikan

Selama menyusui:

• Gunakan kedua payudara bergantian agar ASI maksimal.

• Jaga kebersihan payudara sebelum dan sesudah memberikan ASI.

• Kenakan bra yang bersih dan tidak sempit selama menyusui.

• Gunakan breast pads pada saat tidak menyusui agar payudara tetap kering dan bebas bakteri. (M&B/SW/Dok. Freepik)