Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Jangan mengonsumsi makanan pedas! Ayo tambah makannya untuk dede bayi! Saat hamil, Anda tentu sering mendengar saran-saran semacam itu dari orang-orang terdekat. Sebenarnya benar apa tidak sih kata mereka?
Sebagian saran tersebut memang belum ada dasar penelitiannya, Moms. Akan tetapi, beberapa memiliki alasan yang kuat. Yuk, cari tahu mitos dan fakta seputar nutrisi kehamilan.
Mitos: Makan dengan porsi untuk dua orang.
Fakta: Ibu hamil memang harus membagi nutrisi untuk dua orang. Akan tetapi Moms juga harus ingat, ukuran janin hanya beberapa ons atau kilo saja. Dengan kata lain, ibu hamil hanya membutuhkan tambahan sekitar 300 kalori saja atau setara dengan ukuran satu porsi dada ayam tanpa kulit. Jadi tetap jaga pola makan kala hamil. Jangan sampai asupan kalori berlebihan jumlahnya.
Mitos: Makanan pedas dilarang saat hamil.
Fakta: Makanan pedas sesungguhnya aman bagi ibu hamil maupun menyusui. Rasa makanan yang pedas tidak mengganggu pertumbuhan janin. Namun bagi sebagian ibu hamil yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap makanan pedas, biasanya memiliki keluhan nyeri ulu hati (heartburn). Selain itu, makanan pedas juga bisa menyebabkan produksi asam lambung berlebih yang dapat refluks melukai saluran pencernaan sebelum lambung atau esofagus. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa makanan pedas dapat memperberat keluhan nyeri ulu hati tersebut.
Mitos: Minum es menyebabkan bayi besar.
Fakta: Besarnya bayi saat lahir dipengaruhi banyak faktor seperti genetika, penyakit ibu, asupan nutrisi, atau hamil lebih bulan. Tidak ada hubungan antara minum es dengan ukuran bayi saat lahir. Namun di banyak tempat di Indonesia, yang dimaksud dengan minum es adalah minuman dingin dengan rasa manis (dengan tambahan gula atau sirup). Jika terlalu sering dikonsumsi, minuman manis ini akan membuat gula darah ibu hamil menjadi tinggi, dan menyebabkan ukuran bayi menjadi besar. Jadi bukan es yang menyebabkan bayi besar, melainkan kandungan gula yang ada di dalamnya.
Mitos: Minum minyak kelapa akan melancarkan proses persalinan.
Fakta: Kelancaran persalinan dipengaruhi oleh tenaga kontraksi rahim atau tenaga ibu, besarnya janin, dan luasnya jalan lahir. Minyak kelapa yang diminum akan diproses melewati saluran pencernaan atau usus, sedangkan persalinan bayi akan melewati saluran jalan lahir atau vagina. Kedua saluran tersebut terpisah, sehingga minyak kelapa yang diminum tidak akan memengaruhi licinnya jalan lahir.
Mitos: Minum air kelapa, sarang burung, dan susu kedelai akan membuat kulit bayi putih. Sementara itu, kacang hijau membuat rambut bayi lebat dan hitam.
Fakta: Warna kulit bayi dan jenis rambut bayi ditentukan secara genetik. Tidak ada pengaruh konsumsi jenis makanan tertentu terhadap warna kulit maupun kondisi rambut janin di dalam kandungan. Namun air kelapa, susu kedelai, dan kacang hijau tentunya tetap baik untuk dikonsumsi, khususnya oleh ibu hamil, karena kaya nutrisi dengan protein yang bermanfaat untuk Moms serta janin yang ada di dalam kandungan.
Mitos: Menjadi vegetarian saat hamil dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Fakta: Asal tahu caranya, ibu hamil vegetarian tetap bisa mendapat nutrisi yang cukup baik lho. Namun satu hal yang perlu diingat, seorang vegetarian wajib memperhatikan kecukupan protein, kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Kebutuhan harian 60 gram protein dapat dipenuhi dari kacang-kacangan dan produknya, telur dan susu jika memungkinkan, atau susu kedelai bisa menjadi alternatif yang sangat baik. Sementara itu, untuk vitamin B12, zat besi, dan asam folat perlu dibantu suplemen agar tercukupi selama hamil dan menyusui. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)