Type Keyword(s) to Search
BABY

Waspadai 7 Jenis Kelainan Darah pada Bayi

Waspadai 7 Jenis Kelainan Darah pada Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

"Kelainan darah memang bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi. Bahayanya, kelainan ini bisa memengaruhi salah satu dari komponen utama darah, yaitu eritrosit, leukosit, trombosit, dan juga organ tubuh yang bekerja untuk darah seperti jantung dan pembuluh darah," jelas dr. I Gusti Ayu N. Pratiwi, Sp.A, dari RSIA Bunda, Jakarta.

Kondisi defisiensi zat gizi tertentu, infeksi kuman, dan faktor genetika bisa memicu kelainan darah. Maka sangat penting bagi calon ibu untuk rutin memeriksakan kandungan guna mendeteksi kelainan janin sejak dini dan mengasup makanan sehat.

Apa saja sih jenis-jenis kelainan darah yang bisa terjadi pada bayi? Mengutip buku Children's Medical Guide, inilah 7 jenis kelainan darah tersebut.


1. Erythroblastosis Fetalis

Ini merupakan penyakit hemolisis pada newborn akibat ketidakcocokan jenis golongan darah rhesus (Rh) ibu dan bayinya. Penyakit ini dapat terjadi pada kelahiran kedua dan seterusnya, ketika seorang ibu dengan Rh- memiliki bayi dengan Rh+, karena sang ayah memiliki Rh+.


2. Leukemia

Ini adalah jenis kanker yang terjadi karena sumsum tulang menghasilkan banyak leukosit abnormal (leukemik), serta jumlah leukosit dan trombosit yang lebih sedikit. Sel-sel leukemik akan menyusup ke hati, limpa, dan kelenjar limfe, serta merusak sistem imun. Jenis leukemia yang umum menyerang bayi adalah leukemia limfoblastik akut.


3. Hipoglikemia

Ini suatu kondisi ketika kadar gula darah lebih rendah dari normalnya. Tercatat, sekitar 1-3 dari 1.000 bayi baru lahir mengalami hipoglikemia. Bayi yang dilahirkan dari ibu diabetes lebih berisiko terkena kelainan ini. Selain itu, bayi prematur dengan berat lahir rendah sering memiliki pasokan gula dalam hati yang terbatas.

Beberapa faktor penyebab hipoglikemia pada bayi: ibu gizi buruk selama kehamilan, kadar insulin berlebih, penyakit hemolisis akut, kelainan hati, dan tekanan akibat kondisi yang terlalu dingin.


4. Trombositopenia

Bayi dengan trombositopenia memiliki jumlah trombosit yang rendah dan abnormal. Trombositopenia dapat disebabkan oleh infeksi rubella, sifilis, ataupun virus. Jenis kelainan darah ini bisa pula terjadi ketika sistem imun ibu menghasilkan antibodi dan merespons trombosit bayi. Beberapa jenis obat yang dikonsumsi ibu atau diberikan kepada bayi juga dilaporkan bisa menjadi pemicunya.


5. Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K

Ini adalah masalah perdarahan yang terjadi pada bayi baru lahir selama beberapa hari pertama kehidupannya. Bayi biasanya lahir dengan kadar vitamin K yang rendah. Padahal, jenis vitamin ini merupakan faktor penting dalam pembekuan darah.


6. Anemia Sel Sabit

Ini merupakan penyakit darah genetis yang serius. Eritrosit terdistorsi menjadi bentuk bulan sabit dan dapat memblokir pembuluh darah yang sempit. Sel-sel ini juga lebih mudah hancur, sehingga terjadilah anemia. Bayi pengidap juga berisiko terkena pneumonia pneumokokus. Terkadang, suplai darah ke ginjal, limpa, atau otak berkurang dan menyebabkan kerusakan organ tersebut.


7. Septicaemia

Ini penyakit serius dan berisiko fatal! Septicaemia terjadi akibat infeksi bakteri di dalam darah. Kasus pada bayi memang langka, namun jika tidak ditangani dengan cepat dapat mengancam jiwa, karena reaksinya sangat cepat. Infeksi yang terjadi secara sistemik mengakibatkan infeksi di paru-paru, perut, dan saluran kemih. Duh, waspada selalu ya, Moms! (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)