Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Ini 5 Perbedaan Flu dan Pilek pada Anak Balita

Ini 5 Perbedaan Flu dan Pilek pada Anak Balita

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sebenarnya, begitu gejala flu terlihat, Anda dapat mencegah agar penyakit itu tidak semakin parah. Sayangnya, karena gejala flu dan penyakit lain yang disebabkan oleh virus, sangat mirip, orang tua kadang tidak bisa cepat tanggap menghadapinya. Nah, sekarang Anda tahu lebih banyak mengenai virus flu itu dengan mengetahui beberapa fakta di bawah ini.


1. Kenali Gejala Flu

Dari segi media, gejala flu pada umumnya adalah batuk, mata merah, hidung mampet, dan hidung berlendir, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Dan dari segi psikologis, Si Kecil menunjukkan tanda-tanda kehilangan nafsu makan dan mudah marah atau gelisah.

Pada gejala yang lebih serius, anak akan mengalami demam dengan suhu badan 38 derajat celcius atau lebih, popoknya kering, dan lendir hidung berwarna kehijauan atau cokelat. Selain itu, keluar cairan kekuningan dari mata anak juga bisa menjadi gejala pada kasus yang lebih serius.

Bayi akan lebih rentan terkena flu dan pilek karena sistem imunitasnya belum sempurna dan belum sebaik anak-anak yang lebih besar. Untuk mengobatinya, pastikan bayi cukup istirahat dan cukup ASI ya, Moms.


2. Perbedaan Pilek dan Flu

Flu seringkali diduga karena serangan pilek yang sangat parah, tetapi sebenarnya, kedua penyakit itu disebabkan oleh virus yang berbeda. Sayangnya, virus-virus tersebut selalu berkembang dan menyebar lewat udara, sehingga akan bisa terpapar. Adapun perbedaan pilek dan flu adalah:

• Pada pilek, ingus yang keluar dari hidung cukup banyak.

• Flu menyebabkan demam tinggi, sedangkan pilek tidak.

• Flu menyebabkan gangguan pada perut dan bahkan mengakibatkan diare.

• Pilek biasanya bertambah parah secara bertahap, sedangkan flu bertambah para dengan sangat cepat.


3. Perbedaan Kemampuan Bernapas

Saat sedang flu, bayi Anda masih dapat bernapas melalui hidung, kecuali terdapat benda asing yang menghambat saluran pernapasannya. Namun saat pilek, di mana rongga napas penuh dengan lendir, ia memang harus berjuang untuk bernapas.

Bayi yang pilek cenderung kehilangan nafsu makan karena mulutnya dipakai untuk memasukkan udara. Untuk melancarkan pernapasan anak, bawa ia ke dalam ruangan dengan uap panas. Uap akan membantu memecahkan gumpalan lendir di saluran hidung. Jika lendir itu mengganggu tidur anak, maka Anda bisa menggunakan obat tetes hidung sesuai resep dokter anak. Itu berguna untuk mencairkan ingus anak dan kemudian bersihkan lendir dengan nasal aspirator.



4. Beda Cara Mencegah

Beberapa cara untuk mencegah pilek pada anak adalah:

• Menutup mulut dan hidung saat bersin dan batuk.

• Mencuci tangan dengan sabun secara rutin.

• Tidak membiarkan anak dalam kondisi yang basah atau pakaian lembap.

• Menjauhkan anak dari asap rokok.

Perlu Anda ketahui bahwa bayi yang hidup serumah dengan perokok, akan mengalami flu dan pilek dalam jangka waktu yang lebih lama dari bayi yang tidak terpapar asap rokok.


5. Durasi Pilek

Gejala serangan flu pada bayi biasanya berlangsung selama 4-5 hari. Tetapi bila disertai batuk, penyakit flu tersebut akan menyerang Si Kecil lebih lama lagi yakni lebih dari 6 hari. Jika Si Kecil masih terlihat kuat dan nafsu makan dan minumnya masih normal, berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun agar lebih pasti, sebaiknya periksakan anak ke dokter ya, Moms. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)