Type Keyword(s) to Search
BABY

Moms, Ini Usia Ideal Bayi Boleh Terbang dengan Pesawat

Moms, Ini Usia Ideal Bayi Boleh Terbang dengan Pesawat

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, Anda ingin membawa bayi Anda bepergian dengan pesawat? Jika Anda orang tua yang baru pertama kalinya akan melakukan ini, bisa jadi, Anda bakal bertanya-tanya, apakah Si Kecil sudah boleh naik pesawat? Jika ya, apa saja yang perlu diperhatikan? Nah, agar Anda siap, M&B akan berbagi tips membawa bayi naik pesawat. Apa saja yang mesti dipersiapkan? Berikut penjelasannya, Moms.


Kapan Bayi Aman Naik Pesawat?

Setiap maskapai penerbangan memiliki peraturan masing-masing mengenai hal ini, Moms. Ada yang membolehkan bayi usia 14 hari bepergian dengan pesawat, tapi dengan syarat bahwa bayi tersebut lahir pada waktunya (bukan prematur) dan dalam kondisi yang sehat penuh.

Meskipun demikian, Bila usia Si Kecil belum genap 2 minggu, sebaiknya Moms hindari mengajaknya bepergian dengan pesawat. Bayi berusia di bawah 2 minggu belum mampu menyesuaikan diri secara sempurna dengan kondisi lingkungan sekitar. Daya tahan tubuhnya masih lemah sehingga rentan terhadap bakteri dan kuman serta berisiko besar terjangkit penyakit seperti batuk dan flu dari penumpang lain di kabin pesawat.


Usia Ideal Bayi Bepergian dengan Pesawat

Usia 3 bulan merupakan usia aman untuk bayi bepergian dengan pesawat. Di usia ini, perkembangan dan daya tahan bayi sudah lebih maksimal, sehingga kondisinya juga lebih siap dengan perubahan lingkungan dan suhu udara.

Selain itu, pada usia ini, umumnya Si Kecil sudah mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.


Pastikan Kesehatan Si Kecil

Sebelum bepergian, pastikan Anda memeriksakan kondisi kesehatan bayi. Minta surat keterangan sehat dan surat rekomendasi dokter yang menyatakan bahwa anak Anda layak untuk bepergian dengan pesawat udara. Surat ini penting untuk berjaga-jaga, meskipun tak selalu diwajibkan oleh maskapai penerbangan.

Bila Kondisi Si Kecil sedang tidak fit, lebih baik tunda keberangkatan. Namun jika Anda tetap bersikeras terbang, pihak maskapai biasanya akan meminta surat persetujuan dari Anda yang menjelaskan bahwa jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan, hal itu di luar tanggung jawab pihak maskapai.

Ketika memesan tiket pesawat, Moms sebaiknya memilih waktu terbang yang nyaman untuk Si Kecil, misalnya untuk penerbangan jarak jauh, pilihlah penerbangan pada malam hari. Sedangkan untuk penerbangan jarak pendek, pilihlah penerbangan yang sesuai dengan jam tidur siang Si Kecil. Dengan begitu, Anda akan lebih merasa tenang karena Si Kecil tidur nyenyak di pesawat.

Moms juga harus menginformasikan ke maskapai penerbangan bahwa Anda bepergian dengan bayi, sehingga awak pesawat akan menyiapkan sabuk pengaman tambahan (untuk anak yang dipangku), atau membantu memasangkan car seat.


Saat di Pesawat

Pastikan segala kebutuhan Si Kecil sudah disiapkan dalam 1 tas sehingga Anda tidak repot mencarinya ketika dibutuhkan. Yang perlu Anda bawa adalah baju, popok, saputangan, makanan, empeng, mainan, dan selimut.

Kalau Anda membawa stroller yang bisa dilipat, Anda dapat menyimpannya di kompartemen kabin selama ukurannya cukup. Namun, stroller perlu melalui proses check-in untuk berjaga-jaga kalau kompartemen kabin tidak cukup.

Anda bisa menyusui Si Kecil, secara langsung atau melalui botol (pastikan ini diperbolehkan atau tidak oleh maskapai penerbangan sebelum membeli tiket), atau biarkan ia mengempeng ketika pesawat lepas landas serta mendarat untuk mengurangi rasa tidak nyaman di telinganya.

Bawa juga bekal ASI perah dalam botol. Peraturan penerbangan memang membatasi membawa cairan maksimal 100 ml ke dalam pesawat, namun peraturan tersebut mengecualikan susu dan makanan bayi, serta obat-obatan. Bila bayi Anda mengonsumsi susu formula, bawa susu formula bubuk dalam wadah tertutup. Air hangat dapat diminta ke awak kabin. (M&B/SW/Dok. Freepik)