Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Menu Lebaran Si Kecil, Mana yang Harus Dibatasi?

Menu Lebaran Si Kecil, Mana yang Harus Dibatasi?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Lebaran sebentar lagi tiba. Saatnya makan enak! Ketupat, opor, sambal goreng, atau mungkin sayur bunga pepaya, semua mungkin sudah ada di dalam daftar menu hidangan lebaran Anda dan keluarga. Namun hati-hati Moms, jangan sampai Anda salah memilih makanan untuk Si Kecil.

Menyuguhkan ketupat dan lauk-pauknya kepada Si Kecil sebenarnya boleh-boleh saja. Akan tetapi, Moms perlu ingat bahwa perut Si Kecil masih sangat sensitif. Beberapa jenis makanan berikut ini disarankan untuk dibatasi pemberiannya pada anak dalam mengonsumsinya.


1. Makanan Bersantan

Ketupat dan opor ayam adalah pasangan pas untuk disantap di Hari Raya Idul Fitri. Gurihnya santan dalam kuah opor tentu membuat Anda ketagihan untuk tambah lagi. Si Kecil, juga boleh kok, mengonsumsi makanan bersantan seperti opor. Bahkan sejak usia 1 tahun, anak Anda sudah bisa diperkenalkan dengan makanan bersantan secara perlahan.

Namun harus diingat, santan memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Efeknya, bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah serta membuat Si Kecil rentan terserang penyakit jantung.

Jika dibandingkan dengan secangkir susu, santan mengandung lemak kira-kira sepuluh kali lipat lebih banyak. Secangkir susu sapi mengandung 8 gram lemak, sedangkan secangkir santan kelapa mengandung 57 gram lemak.

Oleh sebab itu, meski Anda boleh memperkenalkan makanan bersantan kepada Si Kecil, pastikan dulu kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi dan seimbang. Selain itu, santan juga punya cita rasa gurih. Jangan sampai Anda terlalu sering memberikan makanan bersantan kepada Si Kecil sehingga ia enggan mencoba jenis makanan lain.


2. Makanan Pedas

Makanan pedas berpadu cita rasa rempah seperti rendang memang selalu mengundang selera makan. Sesungguhnya, tidak ada larangan khusus bagi Si Kecil untuk ikut mencicipi salah satu makanan khas lebaran ini. Faktanya, Anda juga bisa mulai memperkenalkan makanan pedas atau berempah sejak anak berusia 1 tahun.

Perlu diketahui, rasa pedas dari makanan bukanlah bagian dari rasa, melainkan melibatkan stimulasi reseptor nyeri dan anak kecil biasanya memiliki reaksi lebih kuat terhadap rangsangan tersebut. Ada reseptor rasa sakit di lidah dan usus yang dirangsang oleh makanan pedas. Capsaicin yang merupakan bahan aktif dalam cabai membuatnya terasa pedas. Inilah yang menyebabkan sensasi panas di lidah dan rasa sakit di usus. 

Bagi anak yang memiliki perut sensitif, makanan pedas sedikit saja bisa menimbulkan sakit perut atau diare. Jadi jika Moms, ingin memberikan rendang pedas kepada Si Kecil, pastikan perutnya tidak sensitif terhadap rasa pedas.


3. Makanan Manis

Kue, permen, dan jelly juga termasuk jenis makanan yang banyak disuguhkan selama perayaan Lebaran. Jenis makanan yang tentu saja sangat disukai Si Kecil. Namun Moms tetap harus membatasi konsumsi makanan manis anak Anda. Terlalu banyak makan camilan seperti kue kering akan membuat Si Kecil enggan mengonsumsi makanan lain. Kalau hal ini terjadi, efeknya adalah anak-anak bisa mengalami kenaikan berat badan, menderita kekurangan gizi, dan punya masalah gigi.


4. Kacang

Kacang adalah makanan gurih yang menjadi primadona saat lebaran. Namun bagi Si Kecil, kacang bisa punya potensi menimbulkan masalah. Jika diberikan kepada anak berusia 1 tahun, kacang berisiko menyebabkan Si Kecil tersedak. Moms bisa memberikan kacang kepada anak yang sudah lebih besar. Akan tetapi pastikan, anak Anda tidak memiliki alergi terhadap produk kacang-kacangan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)