Type Keyword(s) to Search
ASK THE EXPERT

Suka Mengisap Jempol Tangan

Suka Mengisap Jempol Tangan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Dijawab oleh:  dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A, MHA, RS Kanker Dharmais, Jakarta.

 

T:  Sejak usia 3 bulan sampai sekarang, anak saya mempunyai kebiasaan mengisap jempol tangannya. Apakah kebiasaan tersebut aman? Adakah dampak psikologis untuk anak?

 

J: Mengisap jempol biasanya berlangsung sejak anak lahir hingga berusia antara 18-24 bulan. Anak yang mengisap jempol akan mendapat kepuasan berupa sensasi pada mulutnya. Mengisap jempol merupakan hal yang wajar. Hal ini tidak selalu berkembang menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, secara psikologis, anak merasa tidak aman dan tidak nyaman, sehingga mengisap jempol adalah cara mengatasi ketidaknyamanannya.

Untuk menghilangkan kebiasaan ini, Anda harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri Si Kecil, memberi pengertian dengan bahasa yang sederhana, tidak memaksakan sesuatu, atau menawarkan benda pengganti. Jika hal ini tetap dibiarkan, maka secara psikologis akan berdampak pada perkembangan konsep diri anak. Pada akhirnya, Si Kecil akan menarik diri dari pergaulan, karena diejek oleh teman-temannya. Bagi pertumbuhan fisiknya, anak dengan kebiasaan mengisap jempol berisiko mengalami gangguan pertumbuhan gigi, mulut, rahang, serta diare karena jempol yang tidak bersih. (M&B)