Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Semua anak tentu menyukai makanan yang manis ya, Moms. Apalagi permen, anak-anak sudah pasti sangat menggemarinya. Padahal, permen bisa memberikan sejumlah dampak negatif untuk tubuh anak, terutama jika Si Kecil gemar sekali mengonsumsi permen karet. Jenis permen yang satu ini bukan hanya mengandung tinggi gula, tetapi juga tinggi risiko tertelan oleh anak, Moms.
"Memangnya, apa sih bahayanya jika anak menelan permen karet?"
Pertanyaan di atas mungkin sering ditanyakan para Moms. Terlebih, ada mitos yang beredar dan mungkin Anda sering dengar, kalau usus anak tidak bisa mencerna permen karet, sehingga permen karet tersebut akan tertinggal di perut Si Kecil selama 7 tahun. Benarkah mitos tersebut?
Nah, untuk menjawab segala pertanyaan mengenai permen karet yang tertelan oleh anak, simak beberapa info penting di bawah ini yuk, Moms.
Ah, Itu Cuma Mitos!
Bagi yang percaya permen karet akan bertahan di perut selama 7 tahun: Tenang saja, itu cuma mitos! Menurut laman Kids Health, permen karet memang tidak bisa dicerna semudah mencerna makanan lain, namun sistem pencernaan anak bisa 'mengusir' permen karet kok, Moms. Dengan kata lain, permen karet itu akan keluar saat anak buang air besar (BAB), bersama dengan sisa makanan lainnya.
Untuk informasi, permen karet terbuat dari materi natural atau sintetis bernama gum resin, pengawet, perasa, dan pemanis. Sayangnya, tubuh manusia memang tidak bisa mencerna gum resin, namun ini bisa didorong hingga tidak bersarang di saluran cerna berkat gerakan peristaltik (gerakan mendorong alami). Perjalanan gum resin tersebut akan 'terusir' dari perut anak, saat ia BAB.
Apakah Bisa Berbahaya?
Bisa saja berbahaya, jika tertelan dalam jumlah besar, atau sedikit tetapi sering dan dalam waktu yang berdekatan. Jika itu terjadi, maka permen karet yang tertelan bisa menutup saluran cerna anak. Berita baiknya: Hal tersebut jarang terjadi.
Selain itu, saluran cerna yang tertutup juga biasanya hanya terjadi jika permen karet tertelan bersama benda lain, seperti koin atau benda keras lainnya.
Kapan Anak Boleh Makan Permen Karet?
Jika anak masih terlalu kecil, mereka biasanya belum tahu kalau permen karet hanya untuk dikunyah saja, bukan untuk ditelan. Maka, sebelum Moms memberikan permen karet untuk anak, pastikan ia sudah sangat mengerti konsep tersebut.
Untuk itu disarankan agar tidak memberikan permen karet hingga usia Si Kecil sudah lebih dari 5 tahun. Di usia tersebut, anak sudah mengerti konsep mengunyah permen karet, sudah bisa mengerti bahaya yang bisa terjadi jika menelan permen karet, dan sistem pencernaannya pun sudah lebih baik. Pastikan juga anak dalam pantauan orang tua ketika mereka mengonsumsi permen karet ya, Moms.
Adakah Bahaya Lainnya?
Tentu ada, karena terlalu banyak mengonsumsi apa pun pastinya tidak baik ya, Moms. Begitu juga dengan mengonsumsi permen karet. Menurut Kids Health, mengunyah permen karet membutuhkan kerja keras gigi, dan permen karet juga bisa tidak bebas gula, sehingga bisa menyebabkan masalah gigi berlubang.
Bahkan jika permen karet bertuliskan "bebas gula" juga biasanya sudah diberi rasa manis dari sorbitol, yang pada anak bisa meningkatkan risiko diare. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)