Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Masalah Setelah Melahirkan: Varises dan Wasir

Masalah Setelah Melahirkan: Varises dan Wasir

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Anda sungguh beruntung jika setelah melahirkan tidak mengalami masalah kesehatan apa pun, Moms. Sebagian perempuan lainnya mungkin tidak seberuntung Anda. Ada saja masalah kesehatan yang muncul di sekitar organ reproduksi.

Masalah yang muncul ini tingkatannya bermacam-macam. Mulai dari sekadar mengganggu penampilan, menyebabkan rasa tidak nyaman, sampai sakit yang luar biasa. Nah, di antara gangguan yang mungkin di alami usai persalinan adalah varises dan wasir. Berikut ini penjelasannya, Moms.


Varises dan Wasir

Varises atau pelebaran pembuluh darah balik (vena) kerap terjadi saat menjalani masa kehamilan. Kelihatannya memang sepele, tetapi sebenarnya masalah ini cukup mengganggu. Jika terjadi pada kaki, muncul tonjolan pembuluh darah di permukaan kulit daerah betis. Ukurannya beragam, jika tonjolannya besar bisa mengganggu keindahan kaki. Varises pada kaki juga menimbulkan rasa pegal dan nyeri di daerah betis.

Vena sebenarnya berfungsi membawa darah yang mengandung karbondioksida kembali ke jantung. Karena alirannya melawan gravitasi, maka pembuluh ini sebenarnya memiliki katup penahan untuk mencegah darah kembali. Jika katup penahan ini tidak bekerja, darah akan mengalir ke pembuluh darah yang lain yang lebih kecil.


Tidak Hanya Terjadi di Kaki

Varises tidak hanya terjadi pada kaki, tetapi juga pada area lainnya, seperti vagina dan anus. Menurut dr. Arie A. Polim, D.MAS., Sp.OG (K), dari RS Bunda Menteng, Jakarta, ibu hamil sendiri lebih rentan terkena varises. Selain karena rahim yang membesar menimbulkan tekanan pada sejumlah pembuluh balik, perubahan hormon juga memengaruhinya. "Itulah mengapa bumil seringkali mengalami varises," tambah dr. Arie.

Pada ibu hamil atau ibu yang telah melahirkan, varises juga kerap ditemui di area anus, yang lebih dikenal dengan sebutan wasir. Kondisi ini lebih mengganggu daripada varises yang terjadi di daerah betis. Rasanya nyeri, dan jika sudah membesar, pembuluh darah juga bisa pecah lho, Moms.


Penyebab Wasir

Selain karena pengaruh hambatan aliran darah menuju jantung, wasir juga disebabkan oleh konstipasi atau susah buang air besar. Ketika kehamilan sudah besar, biasanya sering terjadi konstipasi, ditambah lagi dengan kurang air dan serat. Akibatnya, semakin lama mengejan, semakin lebar wasir yang dialami.


Cara Mengatasi Varises dan Wasir

Umumnya, varises dan wasir selama hamil akan mengecil beberapa waktu setelah melahirkan. Namun, ada kalanya dua gangguan itu menetap, terutama jika penderita memiliki genetik varises dari orang tuanya. Untuk menghilangkannya, bisa dilakukan operasi. Pembuluh darah yang melebar itu diikat, lalu dibuang, sehingga pembuluh darahnya tidak melebar lagi. Sementara untuk wasir, selain dengan operasi, pengobatan bisa dilakukan dengan memasukkan obat-obatan melalui lubang anus. 

Saran untuk mencegah kasus ini adalah dengan cukup berolahraga. Olahraga dapat memperlancar aliran darah ke jantung. Hindari pula berdiam diri dalam posisi duduk atau berdiri terlalu lama. Selain itu, cukupilah kebutuhan air putih dan serat. Kondisi wasir akan lebih parah jika penderita juga mengalami konstipasi. Karenanya disarankan untuk banyak minum air putih dan konsumsi makanan yang kaya serat. (M&B/SW/Dok. Freepik)