Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Anak Penyandang Disabilitas

Anak Penyandang Disabilitas

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Sebagian besar dari Anda tentu tidak asing dengan kata “disabilitas”. Disabilitas merupakan kondisi seseorang dengan beberapa gangguan, seperti keterbatasan aktivitas yang dihadapi  dalam melaksanakan tugas atau tindakan. Selain itu, penyandang disabilitas sulit untuk terlibat dalam kehidupan sosial.

 

Anak-anak disabilitas memiliki beberapa gangguan pada fungsi tubuh atau strukturnya. Gangguan tersebut bersifat fisik, kognitif, mental, sensoris, emosional, perkembangan, ataupun beberapa komplikasi lainnya. Kondisi gangguan tersebut bersifat menetap dan seumur hidup. Mereka sering kali terlihat 'berbeda' dibandingkan kebanyakan orang lainnya.

 

Kondisi disabilitas ini tentu dapat memengaruhi tumbuh-kembang dan proses pembelajarannya, terutama saat anak memasuki usia sekolah. Bila tidak ditangani dengan tepat dan efektif, anak disabilitas akan kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan potensi yang mereka punya. Sayangnya, program kebijakan pemerintah bagi penyandang disabilitas umumnya hanya sebatas belas kasihan atau charity, sehingga kurang memberdayakan penyandang disabilitas untuk terlibat dalam berbagai masalah, terutama masalah sosial. Padahal, banyak di antara mereka yang memiliki potensi bahkan lebih besar dari anak kebanyakan yang terlihat sempurna.

 

Sebuah data sensus nasional (2010) menyebutkan, sekitar 1,94 persen anak berusia 0-14 tahun di Indonesia menyandang status disabilitas. Namun, masih sulit untuk mengetahui bagaimana kondisi kehidupan sosial mereka, termasuk pendidikan dasar dan prestasinya.

 

Indonesia sendiri memiliki undang-undang yang memastikan hak atas pendidikan bagi semua anak, termasuk penyandang disabilitas. Di dalamnya juga dicantumkan bahwa setiap penyandang cacat memiliki kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Namun, World Report on Disability yang diterbitkan oleh WHO dan Bank Dunia pada 2011 menyatakan, masih ada kesenjangan dalam tingkat aktivitas sekolah anak-anak dengan disabilitas di Indonesia, yaitu sebesar 60 persen lebih rendah dibandingkan anak lainnya. Faktanya, anak-anak penyandang disabilitas juga masih banyak mengalami diskriminasi dalam berbagai hal.

 

Sistem pendidikan yang memadai bagi penyandang disabilitas dan dukungan elemen masyarakat, tentunya dapat membantu mengasah potensi mereka. Kelak, para anak penyandang disabilitas pun bisa menjadi bagian masyarakat yang independen dan berkontribusi dalam lingkungan sosial. (Aulia/DMO/Dok. Freedigitalphotos)