Type Keyword(s) to Search
BABY

Tips Menghilangkan Bau Tak Sedap di Peralatan Menyusui

Tips Menghilangkan Bau Tak Sedap di Peralatan Menyusui

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms tentu sudah tahu, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi Anda dan menyusui merupakan cara termudah bagi ibu dalam memberikan ASI untuk sang buah hati. Tapi bagaimana jika ibu menghadapi kondisi tak bisa memberikan ASI secara langsung?

Memberikan ASI perah (ASIP) adalah opsi terbaik bagi para ibu yang tidak bisa menyusui Si Kecil secara langsung, misalnya ibu pekerja atau sedang sakit. Ibu yang merasa payudaranya terlalu penuh juga harus memerah ASI-nya agar terhindar dari mastitis atau infeksi pada saluran payudara.

Namun Moms perlu tahu, menyimpan ASIP tidak bisa dilakukan sembarangan, lho. Ada tata cara tertentu dalam menaruh ASIP sehingga nilai gizinya tidak berkurang atau bahkan basi.

Moms, bisa memilih wadah berupa botol kaca, botol plastik, atau kemasan plastik khusus untuk menyimpan ASIP. Hindari menyimpan ASI perah dalam kemasan botol atau plastik yang biasa digunakan untuk keperluan umum. Pasalnya, wadah yang digunakan turut memengaruhi kualitas ASI yang disimpan.

Jangan lupa beri label tanggal dan jam penyimpanan pada kemasan ASIP sehingga penggunaannya bisa disesuaikan. Gunakan ASIP yang paling dulu dimasukkan ke dalam kulkas. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui soal ASIP, Moms.

• Simpan ASIP dengan cara membaginya dalam jumlah sedikit di beberapa wadah karena susu yang tidak habis harus dibuang dan tak bisa disimpan kembali ke dalam lemari es.

• Jangan mencampur ASIP baru dengan ASIP yang sudah didinginkan sebelumnya.

• Jangan mengisi botol ASIP terlalu penuh. Sisakah ruang kosong sekitar 2,5 sentimeter dari atas.


Pemberian ASIP

Apabila akan diberikan kepada Si Kecil, keluarkan ASIP dari dalam kulkas. Moms tidak harus menghangatkan ASIP terlebih dahulu. Beberapa ibu memilih memberikan ASIP dalam keadaan dingin kepada Si Kecil.

Jika ASIP dalam keadaan beku, pindahkan wadah dari freezer ke bagian bawah lemari es dan diamkan selama sekitar empat jam. Anda juga bisa merendam wadah ASIP di air hangat. Jangan memanaskan ASIP dengan api kompor secara langsung ya, Moms. 

Penggunaan microwave juga tidak disarankan karena tidak bisa memanaskan ASIP secara merata. Selain itu, penggunaan microwave juga berpotensi merusak komponen ASIP. Sebelum diberikan kepada bayi, pastikan suhu ASIP tidak terlalu panas dengan cara meneteskannya ke pergelangan tangan Anda terlebih dahulu.

Berikan ASIP secepatnya kepada bayi. Jangan membekukan ulang ASIP yang sudah dihangatkan.


Gunakan Pembersih Khusus

Dalam memberikan ASIP bagi Si Kecil, yang harus diperhatikan bukan hanya kebersihan wadah penyimpanannya saja. Botol untuk menyusui juga harus dipastikan bebas dari kuman. Oleh sebab itu, gunakan produk pembersih khusus untuk peralatan bayi yang berkualitas, seperti Sleek Bottle, Nipple and Baby Accessoris Cleanser. Produk ini terbuat dari 100% Food Grade Formula yang tentunya aman bagi bayi. Sleek Bottle, Nipple and Baby Accessoris Cleanser mampu membersihkan sisa lemak susu yang biasanya menempel pada botol bayi atau wadah penyimpanan ASIP. 


Moms, perlu tahu bahwa ASIP terkadang berbau amis atau tidak sedap. Hal tersebut disebabkan ASI mengandung enzim lipase yang cukup tinggi, yang berfungsi sebagai pemecah lemak dalam air susu ibu. Semakin lama ASIP disimpan, maka semakin tajam bau yang dihasilkan oleh enzim lipase tersebut.

Tidak semua sabun pencuci bisa menghilangkan bau tak sedap tersebut. Akibatnya, peralatan menyusui Si Kecil jadi berbau dan lama-kelamaan memengaruhi dalam pemberian ASIP.

Selain membersihkan sisa lemak susu dengan tuntas, Sleek Bottle, Nipple and Baby Accessoris Cleanser juga mampu menghilangkan bau yang disebabkan adanya enzim lipase tersebut. 

Sleek Bottle, Nipple and Baby Accessoris Cleanser juga aman digunakan untuk membersihkan buah dan sayuran. So, Moms tidak perlu khawatir Si Kecil akan keracunan atau sakit perut karena peralatan makan serta buah-buahan yang dikonsumsinya dalam keadaan bersih terbebas dari kotoran, racun, maupun bahan kimia. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)