Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, saat Si Kecil sudah berusia 8-10 minggu, ini akan menjadi momen ia mulai mengalami gejala tumbuh gigi. Kondisi ini akan membuat gigi susu terdorong keluar, menyebabkan gusi menjadi merah dan timbul rasa nyeri. Si Kecil pun akan menangis, hingga tak nafsu makan karena rasa menyakitkan yang muncul.
Hal ini disampaikan oleh Lisa Clegg, maternity nurse dan penulis dari M&B UK. Selain dua hal di atas, tak jarang ia juga akan menarik telinganya sendiri untuk mengurangi rasa nyeri tersebut. Namun terkadang, perilakunya tersebut sulit ditebak sebagai tanda bahwa ia tumbuh gigi, Moms.
Nyatanya saat Si Kecil tumbuh gigi, ia juga bisa membuat mengalami diare dan nyeri di area bokong. Hal ini disebabkan bayi yang mengeluarkan terlalu banyak air liur, sehingga membuat feses bayi menjadi lebih asam dan menyebabkan ruam merah.
Agar Tak Rewel
Saat giginya tumbuh, Si Kecil biasanya jadi lebih sensitif. Untuk membuatnya lebih tenang, Anda harus tahu yang dibutuhkannya. Umumnya bayi senang mengunyah saat giginya sedang tumbuh.
Saat siang hari, Moms mungkin bisa mengalihkan perhatian Si Kecil dari rasa sakitnya saat tumbuh gigi. Anda bisa meringankan rasa nyeri pada gusi Si Kecil dengan memberikan teether yang dibekukan sebelumnya. Ini akan meringankan rasa nyeri di area gusinya. Moms juga bisa memberikan kain jenis flannel atau muslin untuk anak Anda, yang memberikan tekstur kasar sehingga bisa membuat gusi terasa seperti di pijat.
Tapi saat malam tiba, bayi bisa terbangun beberapa kali dan menjadi rewel karena timbulnya rasa nyeri ketika ia tertidur. Apabila kondisi ini terjadi, Anda tetap bisa memberikan teether dingin. Selain itu, tenangkan Si Kecil dengan memeluknya sambil diayun perlahan. Lalu, secara perlahan buat ia tertidur dan kembalikan ke tempat tidurnya.
Setelah Tumbuh Gigi
Seiring berjalannya waktu, gigi Si Kecil pun akan keluar dari gusi. Meski gigi susu tidak permanen, Moms harus tetap merawatnya dengan baik mengingat Si Kecil akan menggunakannya untuk menggigit dan mengunyah makanan bila sudah besar nanti. Selain itu, gigi juga akan digunakan untuk mendukung artikulasi (pengucapan).
Anda bisa mulai membersihkan giginya dengan sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk bayi. Gisi susu harus dirawat karena akan menjadi 'penunjuk jalan' untuk gigi permanen nantinya. Sebagai tahap awal perkenalan, biarkan Si Kecil mengunyah sikat giginya terlebih dahulu.
Ada juga yang membersihkan gigi bayi menggunakan kain kasa yang dibasahi air hangat. Lilitkan kain kasa di jari telunjuk Moms, lalu gosokkan secara lembut ke gigi bayi. Membersihkan gigi disarankan 2 kali sehari.
Dengan membiarkannya melakukan hal tersebut, maka area mulutnya akan lebih terbiasa dengan bulu dari sikat gigi. Dan ketika waktu untuk menyikat gigi tiba, Si Kecil tidak lagi merasa enggan untuk melakukannya, hingga dewasa nanti. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)