Type Keyword(s) to Search
BABY

Semua yang Anda Perlu Tahu Mengenai Sekolah untuk Bayi

Semua yang Anda Perlu Tahu Mengenai Sekolah untuk Bayi

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Kalau mendengar kata sekolah, sepertinya serius sekali ya, Moms? Apalagi jika Anda mendengar istilah sekolah bayi yang kini sedang ngetren. "Aduh, kok masih bayi sudah harus sekolah sih?" Mungkin begitu gumam para orang tua di dalam hati.

Jangan khawatir dulu, karena yang namanya sekolah bayi tidak seperti sekolah pada umumnya kok, Moms. Mau kenal lebih jauh mengenai serba-serbi sekolah untuk bayi? Simak penjelasan penting berikut ini yuk, Moms.


Apa yang diajarkan?

Sasaran sekolah bayi adalah memberikan stimulasi kepada anak, dan mengoptimalkan perkembangan sesuai dengan usia masing-masing anak. Jadi, yang diajarkan di sekolah bayi adalah:

• Mengasah dan mengoptimalkan kemampuan motorik.

• Merangsang panca indra.

• Melatih bayi bersosialisasi dengan lingkungan. Maksudnya adalah melatih bayi beradaptasi dengan keadaan lingkungan, melihat banyak orang, mendengar suara-suara ramai, keras, dan kencang.


Bayi seperti apa yang perlu sekolah?

Ada beberapa kriteria bayi yang sebaiknya 'disekolahkan,' yaitu:

• Bayi yang kurang mendapatkan stimulasi yang sesuai. Bayi yang pendiam, pasif, takut berlebihan bila bertemu orang asing.

• Bayi tampak agresif, rewel, atau cepat bosan.

• Bayi yang perkembangannya tidak sesuai dengan usia. Misalnya, yang usia 5 bulan belum bisa menggenggam mainan, dan lainnya.


Apa tips mencari sekolah bayi?

Sebelum mencari sekolah untuk bayi, cari tahu dulu kebutuhan Si Kecil: Apa yang ingin dikembangkan, mana yang perlu diperbaiki dengan melihat apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan Si Kecil. Setelah itu baru melakukan investigasi ke sekolah-sekolah. Beberapa hal ini sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan, Moms.

• Cari sekolah yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Tanyakan program yang ditawarkan di sekolah tersebut. Contoh: Jika di rumah ia tidak punya kesempatan untuk bermain di luar ruang, maka carilah sekolah yang banyak kegiatan di luar ruang, bermain pasir, main di rumput, atau main air.

• Pastikan Si Kecil senang bersekolah di situ.

• Pastikan sanitasi di kelas dan sekolah baik.

• Tenaga pengajar sebaiknya memiliki latar belakang pendidikan anak usia dini.

• Pastikan fasilitas pendukung 'belajar,' terutama yang dibutuhkan Si Kecil, lengkap dan tercukupi dengan baik.


Yang harus diperhatikan

Jalinlah komunikasi dua arah secara intens dengan sekolah. Selalu cari tahu apa yang sudah diberikan sekolah kepada anak Anda, aktivitas apa saja yang sudah dilakukan, dan bagaimana perkembangan kondisi serta keadaan bayi dari hari ke hari.

Jangan lupa meminta tips dari sekolah atau guru untuk diterapkan di rumah, apa-apa yang sudah dilakukan di sekolah, dan yang mana yang bisa dilakukan di rumah. Juga tanyakan bagaimana memodifikasi kegiatan di sekolah yang tidak bisa dilakukan di rumah, agar Anda tetap bisa melakukannya di rumah. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)