Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bagi para penyuka seafood, kepiting merupakan salah satu jenis makanan favorit dan paling dicari. Apakah Moms juga termasuk yang gemar mengonsumsi jenis krustasea ini?
Rasanya yang unik plus 'tantangan' saat mencari daging di sela-sela cangkang, membuat kepiting digemari banyak orang. Kecuali bagi penderita alergi makanan laut, kepiting relatif aman dikonsumsi. Lantas bagaimana dengan ibu hamil? Apakah boleh mengonsumsi kepiting pada masa kehamilan?
Mitos dan Fakta Makan Kepiting saat Hamil
Moms mungkin pernah mendengar sejumlah mitos tentang efek kepiting terhadap janin yang berada dalam kandungan ibu hamil. Konon, mengonsumsi kepiting bisa mengakibatkan Si Kecil menjadi anak hiperaktif nantinya.
Faktanya, belum ada penelitian yang membenarkan anggapan tersebut. Sebaliknya, kepiting termasuk salah satu jenis makanan yang kandungan gizinya diperlukan oleh bumil. Ini nutrisi yang terdapat pada kepiting:
⢠Vitamin B12. Ibu hamil pada umumnya memiliki metabolisme rendah sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Kandungan vitamin B12 yang terdapat pada kepiting bisa membantu Moms menjaga stamina tubuh. Selain itu, vitamin B12 juga penting untuk pertumbuhan janin, terutama dalam mencegah keterbelakangan mental pada bayi.
⢠Protein yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang sel otak bayi. Protein juga memperbaiki sel tubuh ibu yang rusak, sekaligus berfungsi sebagai zat pembangun dan pembentukan ketuban serta sel darah merah ibu.
⢠Omega 3 yang notabene merupakan zat penunjang perkembangan penglihatan dan kognitif pada anak.
⢠Selenium yang dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas sehingga dapat melindungi bayi dari penyakit dan kerusakan sel.
Efek Logam Berat
Meski memiliki banyak manfaat, Moms juga harus tahu bahwa kepiting merupakan jenis makanan laut yang cenderung berisiko terkontaminasi logam berat. Menurut Food and Drug Administration, AS, kepiting dan udang disinyalir memiliki kandungan merkuri lebih tinggi dibandingkan kerang. Logam berat yang masuk ke dalam tubuh bumil dapat memberikan pengaruh negatif bagi janin, seperti risiko kebutaan, gangguan mental, kesulitan bicara, serta penurunan fungsi komunikasi pada anak.
Aman, Asalkan...
Ibu yang tengah hamil sesungguhnya bisa saja mengonsumsi kepiting, asalkan memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Tidak mengalami alergi. Jika memiliki riwayat alergi makanan laut, Moms sebaiknya menghindari kepiting. Dampak dari alergi kepiting bisa sangat buruk dan mengganggu kesehatan Anda serta janin. Ibu yang alergi kepiting biasanya akan mengalami gatal pada seluruh tubuh, perut mual dan sakit, timbul rasa ingin buang air besar, dan mual. Tak jarang, alergi disertai muntah-muntah dan pusing. Dalam kasus alergi parah, bumil bahkan harus segera menjalani perawatan medis untuk mencegah adanya masalah pada janin yang dikandungnya.
2. Pilih kepiting segar dan dibeli dari penjual yang terjamin keamanannya, bukan yang sudah berada di dalam es. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kepiting telah terkontaminasi bakteri, seperti salmonella atau listeria, yang tentunya bisa berakibat buruk bagi kesehatan bumil.
3. Pilih kepiting raja. Ada banyak jenis kepiting yang bisa dikonsumsi. Namun, sebaiknya Moms memilih kepiting raja karena memiliki kandungan merkuri paling rendah. Namun tetap harus diingat ya Moms, batasan ibu hamil mengonsumsi kepiting adalah enam ons atau 170 gram per minggu.
4. Hindari yang mentah. Kepiting yang tidak dimasak dengan baik sangat berisiko mengandung bakteri atau parasit berbahaya.
5. Pastikan higienis. Bagi Moms yang ingin memasak sendiri kepiting di rumah, jangan lupa mencucinya terlebih dahulu dengan cara yang benar.
Secara umum, kepiting tidak berbahaya bagi bumil. Jadi Moms yang menyukai makanan laut tak perlu pantang mengonsumsi kepiting selama masa kehamilan. Namun seperti telah disebutkan di atas, Anda harus tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih kepiting yang akan dikonsumsi. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)