Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Lakukan Ini Jika Anak Melihat Orang Tua Bermesraan

Lakukan Ini Jika Anak Melihat Orang Tua Bermesraan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

"Ingin bermesraan dengan suami di dalam kamar, tetapi ada Si Kecil yang sedang tidur di sana. Duh, bagaimana sebaiknya, ya? Nanti kalau ketahuan harus bilang apa?"

Keluhan tersebut mungkin sering dialami pasangan suami istri yang anaknya belum berani tidur di kamarnya sendiri. Untuk itu M&B menanyakan masalah ini pada Irma Gustiana, A. M.Psi, Psi, dari Lembaga Psikologi Terapan UI. Simak pendapat sang pakar yuk, Moms.


Dorongan Seksual Sejak Lahir

Perlu Anda ketahui, bahwa daya ingat anak sangat tajam, khususnya pada usia balita. Ia dengan mudah menyerap hal-hal di sekitarnya dan menyimpannya dalam ingatan jangka panjangnya. Sebisa mungkin, orang tua sebaiknya menghindari berhubungan intim di kamar yang sama dengan anak.

Sejak lahir, anak sudah memiliki dorongan seksual. Meskipun begitu, perilaku seksual dipelajari Si Kecil dari lingkungan. Pada usia 0-3 tahun, anak cenderung memiliki keingintahuan terhadap dirinya sendiri. Maka ia melakukan eksplorasi terhadap tubuhnya dengan cara memegang alat kelamin atau menyukai aktivitas mandi. Ada juga yang suka mandi dengan orang tuanya, karena ingin mengenali bentuk tubuh orang lain.

Pada usia 4-5 tahun, saat kemampuan bicara anak sudah lancar, ia mungkin akan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Contohnya, "Dari mana bayi keluar?" Ia juga akan cenderung bertanya mengenai perbedaan bentuk tubuh laki-laki dan perempuan.


Jika Kepergok Bermesraan

Jika suatu saat anak melihat Anda dan suami tengah melakukan hubungan intim dan ia bertanya tentang hal itu, jangan panik! Anda perlu bersikap wajar dan tenang. Ajak anak duduk bersama dan bahas masalah tersebut.

Beberapa anak memang belum paham dengan apa yang baru saja ia lihat, namun sebaiknya Anda tidak berbohong. Hindari jawaban bohong seperti, "Mama dan Papa sedang main kuda-kudaan" karena pemahaman akan konsep yang salah akan menyebabkan anak melakukan tindakan yang salah pula di kemudian hari.

Lebih baik Anda menjawab, "Itu karena Papa dan Mama saling menyayangi, seperti cerita kesukaan kamu tentang Putri Salju dan pangerannya. Ingat, kan?"


Dampak pada Anak

Jika anak melihat, mendengar, atau mengetahui secara berulang-ulang aktivitas seksual yang dilakukan orang tuanya, maka perkembangan psikologisnya pun akan bisa terpengaruh. Dan ini muncul di dalam diri anak dalam bentuk perilaku seksual yang menyimpang, seperti:

• Terobsesi pada kata-kata yang berhubungan dengan perilaku seksual.

• Cenderung mengulangi perilaku mempertontonkan bagian alat vitalnya pada orang lain.

• Mencoba memasukkan benda ke dalam alat vitalnya.

• Meniru dan mencoba melakukan aktivitas seksual dengan mainan, boneka, atau binatang.

• Memaksa teman, biasanya yang lebih mudah darinya, untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada perilaku seksual. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)