Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, infeksi telinga menjadi salah satu kondisi yang umum dialami dan mudah terjadi pada anak. Hal ini disebabkan bentuk tuba eustachius yang lebih pendek, lebih lebar, dan lebih horizontal daripada yang dimiliki oleh orang dewasa.
Karena itulah, cairan dari tenggorokan dan telinga yang mengandung bakteri dapat lewat dengan mudah dan mencapai telinga tengah.
Infeksi telinga menyebabkan produksi cairan telinga berlebihan, sehingga menekan gendang telinga serta mengakibatkan pembengkakan dan peradangan.
Ciri-Ciri Anak Terserang Infeksi Telinga
Ada beberapa ciri-ciri yang muncul saat Si Kecil terserang infeksi telinga, di antaranya adalah:
- Sering menggaruk-garuk atau menarik-narik telinganya.
- Rewel dan kerap menangis saat ia berbaring, karena kesakitan akibat tekanan di telinga yang meningkat.
- Sulit tidur.
- Tidak merespons suara.
- Demam yang suhunya dapat mencapai lebih dari 39 derajat celsius disertai mual dan muntah.
- Keluar cairan kental dari lubang telinga.
Agar Tidak Kambuh
Setelah infeksi telinga, mungkin saja masih ada cairan yang terperangkap di bagian telinga tengah. Biasanya ini akan terjadi selama beberapa minggu tanpa menimbulkan gejala. Ini adalah masalah yang sementara, jadi Moms tidak perlu terlalu khawatir.
Dr. Caroline Mulawi, Sp.A menjelaskan bahwa pada beberapa kasus, cairan tersebut juga bisa menetap dan mengganggu pendengaran. Kondisi ini disebut glue ear, yang dapat didiagnosa dan diobati dengan mudah. Tetapi, pemeriksaan ke dokter akan lebih menjelaskan apakah terjadi komplikasi dari infeksi tersebut.
Sayangnya, memang ada anak yang lebih peka terhadap infeksi telinga dan hal ini tidak bisa dicegah atau diatasi dengan pengobatan tertentu. Namun, pastikan agar lingkungan tempat tinggal Anda bebas dari asap rokok dan tidak terlalu lembap untuk mencegah infeksi telinga sering timbul ya, Moms. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)