Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Mengatasi Rasa Takut Menghadapi Proses Persalinan

Mengatasi Rasa Takut Menghadapi Proses Persalinan

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Membayangkan kehadiran Si Kecil di dunia tentunya memberikan kebahagiaan luar biasa untuk Anda. Namun, menjelang persalinan, beberapa ketakutan justru sering muncul dalam pikiran, seperti bagaimana jika persalinan tidak berjalan sesuai rencana. Rasa takut yang muncul jelang persalinan sangat wajar.

Namun, agar persalinan berjalan lancar, Anda harus memiliki rasa nyaman. Penelitian di Ohio State University mengatakan, calon ibu yang mampu mengontrol diri dan menciptakan kenyamanan, memiliki proses persalinan lebih mudah dibandingkan calon ibu yang pikirannya dipenuhi ketakutan.

Berikut ini beberapa ketakutan umum yang sering dialami calon ibu menjelang persalinan dan tips untuk mengatasinya.


"Saya akan bersalin sebelum sampai rumah sakit!"

Ketakutan ini biasanya muncul di benak ibu yang baru pertama kali hamil dan melahirkan. Jenny Keller, MD, direktur program Obstetrics & Gynaecology di George Washington University, mengatakan bahwa ketakutan ini bisa dihilangkan dengan aktif bertanya pada dokter kandungan. Anda bisa bertanya tentang perkiraan hari persalinan untuk mempersiapkan diri.

Jika air ketuban pecah, langsung hubungi dokter kandungan Anda! Jarak antara air ketuban pecah dan waktu bersalin biasanya agak lama. Anda bisa langsung ke rumah sakit atau menunggu di rumah hingga pembukaan pertama.

"Melahirkan menjadi momen yang sangat emosional bagi calon ibu. Karena itu, penting sekali untuk mendiskusikan apa yang Anda khawatirkan pada dokter kandungan. Selain itu, Anda juga dapat bertanya seputar proses melahirkan pada teman-teman yang sudah berpengalaman," saran Jenny.


"Saya takut tidak bisa menahan sakit!"

Persalinan memang menyakitkan, namun wanita biasanya memiliki kemampuan untuk mengatur rasa sakit. Anda juga sebaiknya sudah mempersiapkan diri jauh sebelum due date untuk menghadapi persalinan tersebut.

Sebuah penelitian dalam Complementary Therapies in Clinical Practice menyarankan agar Anda mengikuti prenatal yoga sejak trimester pertama kehamilan untuk belajar mengendalikan tubuh. Anda juga bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti kelas kehamilan dan rajin mencari tahu mengenai proses persalinan melalui internet, buku, atau bertanya pada orang sudah berpengalaman.

Shelley Scotka, seorang doula (asisten persalinan) dari Austin, Texas, memberi saran agar sebelum persalinan tiba, Anda membayangkan berbagi tempat yang indah, seperti pegunungan, laut, atau tempat favorit bersama suami, lalu menulisnya di dalam buku khusus.

Saat kontraksi terjadi, minta suami membacakan tulisan mengenai tempat-tempat tersebut, sementara Anda membayangkannya. Hal ini membuat Anda bisa menjadi lebih rileks secara mental dan dapat mengurangi sakit saat kontraksi.


"Apa yang harus saya lakukan jika bayinya tidak mau keluar?"

Jika kehamilan Anda normal dan tidak ada gangguan, sebenarnya bayi tidak akan mengalami kesulitan untuk lahir. Namun, kekhawatiran yang Anda rasakan sangat wajar. Laura Riley, MD, dari Massachussetts General Hospital, menyarankan agar sebelum proses persalinan, ibu rajin menggerakkan badan.

'Olahraga kecil menggunakan gym ball, menggerakkan pinggul, atau sekadar jalan-jalan keliling mal dapat membantu membuka jalan lebih lebar bagi bayi saat lahir nantinya," ujar Laura.

Jika bayi Anda tidak mau keluar, dokter pasti menyarankan untuk melakukan caesar. Jadi, tetaplah tenang dan lakukan tips tersebut agar persalinan berjalan lancar. (M&B/SW/Dok. Freepik)