Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Seolah ada per di kakinya, balita Anda tidak pernah bisa tenang. Ia selalu membuat gerakan melompat-lompat, baik di tempat tidur, sofa, maupun permukaan tanah. Bisa jadi, kelakuan Si Kecil ini sering membuat Anda pusing. Moms tentu cemas dibuatnya, khawatir jika Si Kecil terpeleset, terjatuh, dan cedera.
Balita memang memiliki energi berlebih dibandingkan orang dewasa. Jadi tidak usah heran jika Si Kecil tampak aktif. Menurut Dr. Marilyn Heins, MD, dokter anak dan penulis buku Parent Tips, perilaku aktif balita usia 2-3 tahun yang tidak mau diam adalah hal yang wajar, sebab rentang perhatian mereka masih pendek pada saat itu.
Salah Satu Milestone Anak
Umumnya, orang tua lebih fokus pada kapan Si Kecil bisa berjalan dan tidak terlalu memerhatikan saat ia sudah mampu melompat. Padahal, melompat bisa dihitung sebagai sebuah milestone, karena butuh kekuatan dan koordinasi yang tepat antara lengan, lutut, dan pinggul anak.
Dilansir dari M&B Australia, anak belajar melakukan lompatan pertamanya pada usia sekitar 2 tahun, setelah ia sudah bisa berlari. Awalnya, ia akan mencoba melangkah turun dari tangga, kemudian ia mulai mengeksplorasi objek lain yang bisa dijadikan tumpuan saat ia melompat.
Ketika usia Si Kecil menginjak 2,5 tahun, kakinya sudah memiliki kekuatan untuk melawan gravitasi serta keseimbangan tubuhnya juga jauh lebih baik saat mendarat dari lompatan. Jadi, tidak hanya melompat ke atas, Si Kecil dapat pula melompat ke depan.
Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi
Howard Gardner, tokoh pendidikan dan psikolog asal AS yang terkenal dengan teori kecerdasan majemuk, menyebutkan bahwa ada 8 jenis kecerdasan pada anak. Salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Jenis kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk mengontrol gerakan, keseimbangan, dan ketangkasan dalam bergerak.
Nah, balita yang aktif, salah satunya ditandai dengan kegemarannya melompat-lompat, merupakan pertanda bahwa kecerdasan kinestetiknya bagus. Yang perlu Moms lakukan adalah menstimulasinya agar bisa berkembang lebih optimal.
Trik Mengatasi Balita yang Gemar Lompat-Lompat
Daripada Moms terus-terusan pusing melihat tingkah laku Si Kecil yang sangat aktif dan gemar lompat-lompatan ini, kenapa tidak mencoba beberapa trik berikut ini?
1. Arahkan energi berlebihnya ke kegiatan lain yang lebih seru. Bisa jadi balita Anda melompat-lompat karena ia merasa bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja. Mainkan sebuah lagu dan ajak Si Kecil menari bersama bisa jadi ide yang bagus, Moms.
2. Ajak ia membantu pekerjaan rumah tangga, misalnya menyapu lantai atau mengelap meja. Kegiatan ini bisa jadi akan membuatnya sedikit lebih kalem.
3. Berikan mainan atau kegiatan yang bisa membuatnya duduk tenang dan fokus, seperti bermain lego, mendadani boneka, atau membaca buku cerita bersama.
4. Jika Si Kecil tetap tak mau diam, biarkan saja. Yang penting, Moms tetap mengawasinya. Misalnya saat ia lompat-lompatan di tempat tidur, pastikan ia tidak berada di pinggir tempat tidur yang berisiko membuatnya terjatuh, atau jauhkan barang-barang yang mungkin bisa membahayakannya.
5. Jika perlu, Moms bisa berikan media lain, seperti kasur yang sudah usang atau karpet sebagai tempat ia lompat-lompatan, sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi jika tempat tidur Anda rusak akibat sering dijadikan ajang lompat-lompatan Si Kecil.
6. Ada baiknya juga jika Moms ikut berinteraksi saat anak melompat-lompat dan membuatnya menjadi aktivitas yang lebih menyenangkan. Anda juga bisa sambil memberikan stimulasi, contohnya memintanya melompat sambil berhitung.
7. Kenalkan ia pada waktu main dan waktu istirahat agar Si Kecil tidak terlalu kelelahan dan paham kapan mesti beristirahat. (M&B/SW/Dok. Freepik)