Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebagai seorang ibu, Anda tentunya dituntut untuk selalu dalam keadaan fit, bahkan setelah melalui proses persalinan. Tak sedikit lho, Moms yang sudah harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga hanya beberapa hari setelah melahirkan Si Kecil. Pekerjaan yang dilakukan bahkan menuntut Anda untuk membungkuk atau malahan berjongkok.
Lantas apakah aman berjongkok hanya beberapa hari setelah menjalani proses persalinan normal? Sebagian beranggapan bahwa berjongkok setelah melahirkan bisa menyebabkan rahim turun, atau dalam bahasa kedokteran disebut prolapsus uteri.
Definisi prolapsus uteri adalah turunnya uterus (rahim) ke liang vagina karena otot yang menyokongnya lemah. Gejala prolapsus uteri antara lain adalah adanya rasa mengganjal atau menonjol pada vagina bagian bawah, rasa nyeri di pinggang atau panggul yang tak akan hilang dengan cara berbaring, terlalu sering buang air kecil, dan tidak nyaman ketika berjalan serta saat berhubungan seks.
Kendati begitu, Moms harus tahu, prolapsus uteri tidak ada hubungannya dengan berjongkok yang dilakukan ibu setelah melahirkan. Prolapsus uteri bisa terjadi karena otot dan jaringan penyangga rongga panggul (pelvis) melemah serta meregang. Penyebabnya bisa berbagai macam mulai dari menopause, tindakan medis, hingga obesitas pada wanita.
Jadi sesungguhnya, tak ada masalah bagi ibu yang melalui proses persalinan normal untuk berjongkok. Tapi harus diingat, Moms sebaiknya tidak melalukan gerakan berlebihan karena pada dasarnya ibu yang baru saja melahirkan membutuhkan lebih banyak istirahat.
Kapan Boleh Berjongkok?
Tidak ada patokan secara pasti kapan Anda boleh berjongkok setelah menjalani proses persalinan normal. Jika Moms sudah merasa nyaman dan tak mengalami nyeri pada perut serta area vagina pasca melahirkan, Anda bisa saja berjongkok untuk melakukan pekerjaan ringan.
Meski tak ada larangan, berjongkok sambil melakukan pekerjaan agak berat, seperti mengepel, tidak disarankan. Moms berpotensi mengalami kelelahan hingga nyeri pada otot.
Jongkok untuk waktu yang cukup lama - termasuk menggunakan wc jongkok secara rutin - akan mengakibatkan tekanan pada daerah jalan lahir dan area jahitan sehingga menimbulkan rasa sakit dan ketegangan otot. Proses pemulihan pun bisa menjadi lebih lama.
Lagipula, pada masa ini Anda tentu ingin fokus merawat Si Kecil. Sejenak, lupakan urusan rumah tangga. Jika memungkinkan, Moms bisa mendelegasikan tugas-tugas tersebut kepada orang lain.
Berjongkok untuk Olahraga
Squat atau gerakan jongkok-berdiri dipercaya bisa membantu ibu untuk merampingkan tubuh setelah melalui proses persalinan. Namun jangan terburu-buru melakukannya ya Moms.
Idealnya, olahraga bisa dilakukan saat ibu sudah melakukan pemeriksaan pasca persalinan pertama atau sekitar enam pekan setelah melahirkan. Jangan lupa, berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna memastikan tubuh Anda siap untuk melakukan aktivitas yang agak berat.
Manfaat Latihan Berjongkok
Selain membantu Moms merampingkan tubuh setelah melahirkan, latihan jongkok atau squat juga memiliki beberapa manfaat lain, yaitu:
1. Melatih otot pelvis (panggul). Dengan begitu, Anda akan memiliki mobilitas yang lebih baik.
2. Anda akan mendapatkan core stability atau keseimbangan pada otot inti dalam tubuh dengan mengontrol pergerakan saat Anda mulai berjongkok dan kembali berdiri.
3. Gerakan naik-turun ketika jongkok dan berdiri, akan memperkuat otot bokong.
4. Proses bernapas saat melakukan latihan squat juga bisa melatih otot perut Anda.
5. Jika dilakukan dengan benar, latihan squat bisa membantu memperbaiki postur Anda.
5. Moms, mungkin belum tahu. Berlatih dan berolahraga juga bisa melepaskan ketegangan dan rasa khawatir yang biasanya menghinggapi ibu yang baru melahirkan. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)