Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Perlukah Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Melahirkan?

Perlukah Mencukur Rambut Kemaluan Sebelum Melahirkan?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms yang akan menjalani proses persalinan mungkin pernah dihadapkan pada pilihan untuk mencukur rambut kemaluan (rambut pubis) atau tidak menjelang due date. Hingga kini, soal perlu atau tidaknya membersihkan area tersebut memang masih kerap menjadi perdebatan. Sebenarnya, harus atau tidak sih, mencukur rambut pubis sebelum melahirkan?


Pro dan Kontra

Dalam suatu literatur, dinyatakan bahwa rambut pubis menjadi sarang bakteri yang dapat menginfeksi bayi ketika melewati jalan lahir pada proses persalinan. Jadi, satu-satunya cara untuk meminimalisasi risiko tersebut adalah dengan mencukurnya.

Perlu diketahui Moms, mencukur rambut pubis memang bisa mengurangi keluarnya keringat di area tersebut sehingga menjadi lebih bersih. Selain itu, dengan mencukur rambut pubis maka dokter kandungan bisa melihat lebih jelas apabila harus melakukan intervensi dalam proses persalinan.

Namun ada juga suatu penelitian yang menunjukkan bahwa infeksi justru lebih mudah terjadi pada wanita yang mencukur rambut pubisnya sebelum bersalin. Infeksi dapat disebarkan oleh luka yang mungkin timbul karena proses pencukuran tersebut. 

Bagi ibu yang usia kehamilannya sudah memasuki semester ketiga, mencukur rambut pubis tentu bukan perkara mudah. Perut yang sudah sangat membesar akan membuat ibu hamil kesulitan membungkuk, dan menghalangi pandangan ke area pubis. Meminta bantuan orang lain bisa menjadi opsi. Tapi tak semua ibu hamil merasa nyaman dengan pilihan ini.

Sebenarnya, bagaimana pendapat dokter kandung mengenai hal ini? Simak penjelasan dr. Sofani Munzila, SpOG dari RSIA Evasari.


Pendek dan Rapi

Menurut dr. Sofani, sebenarnya rambut pubis tak perlu dicukur bersih, cukup dipotong pendek dan rapi. Pencukuran rambut pubis yang tidak tepat, terlalu bersih, atau menggunakan pisau yang terlalu tajam bisa berisiko menimbulkan mikrolesi, yaitu luka lecet yang tidak tampak oleh mata. Jika terdapat mikrolesi, dan sang ibu kurang menjaga kebersihan daerah pencukuran rambut pubisnya, hal itu juga bisa menjadi sumber infeksi.


Penting untuk Operasi Caesar

Sebenarnya, yang memerlukan pengguntingan bulu pubis hanyalah kasus praoperasi caesar. Tindakan itu pun hanya dibersihkan secukupnya saja, tidak seluruh rambut dan hanya terbatas pada daerah lapangan operasi, tidak sampai ke bagian bawah vagina.

Di ruang bersalin, biasanya pengguntingan rambut pubis dilakukan oleh suster. Guna mengurangi infeksi karena mikrolesi, suster akan memberi antiseptik sebelum melakukan pengguntingan rambut pada area pubis Anda.

Rambut yang cenderung dapat menghalangi daerah operasi adalah yang berada di bagian atas vagina. Jika rambut di daerah ini terlalu banyak, akibatnya rambut dapat masuk ke daerah operasi di rongga perut sehingga menimbulkan infeksi.

Pengguntingan tidak terlalu diperlukan bagi yang bersalin secara normal. Meski begitu, dr. Sofani menganggap memang akan lebih bersih jika rambut di sekitar vagina tidak terlalu banyak.


Yang Perlu Diingat saat Mencukur Rambut Pubis

• Gunakan pisau pencukur baru. Penggunaan pisau cukur yang sudah lama atau ada karat bisa menimbulkan infeksi.

• Pastikan area pubis terlebih dahulu dibersihkan dengan cairan antiseptik.

• Jika menggunakan jasa suster untuk mencukur rambut pubis, Anda bisa memberitahu apabila ada tindakan yang membuat Anda merasa tidak nyaman.

• Anda harus melupakan rasa malu saat suster mencukur rambut pubis Anda. Mereka adalah tenaga terlatih dan profesional.

• Pada umumnya, mencukur rambut tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, proses tumbuh kembali rambut bisa menimbulkan rasa gatal. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)