Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setiap bayi pasti menangis. Namun berapa lama mereka menangis, tentunya masing-masing bayi memiliki durasi yang berbeda. Sebuah studi menunjukkan bahwa bayi berusia enam bulan menangis selama sekitar 50 menit hingga 6 jam per hari. Puncaknya, mereka akan lebih sering menangis pada usia 8 minggu, kemudian terus berkurang.
Buat para Moms baru, bayi menangis merupakan hal yang paling sulit dihadapi, karena sesungguhnya Anda ingin menolong tapi tidak tahu apa yang Si Kecil alami hingga membuatnya menangis. Lalu bagaimana bisa membuat Si Kecil tenang dan berhenti menangis kalau begitu?
Cara Mudah Menenangkan Bayi Menangis
Menenangkan Si Kecil yang sedang menangis bisa jadi berbeda-beda caranya, tergantung dengan apa yang dideritanya. Tapi, ada empat cara mudah untuk menenangkan tangisan bayi yang bisa dicoba Moms, yaitu:
1. Dekaplah bayi Anda
Bayi belum dapat mengontrol gerakan tubuhnya dengan baik. Oleh karena itu, mereka sulit berhenti jika sudah mulai memukul-mukulkan tangannya. Peluklah ia dengan gerakan yang lembut tapi cukup kuat untuk menahan gerakannya, hingga ia tenang.
Riset juga menunjukkan bahwa jika Anda memeluknya dengan posisi tangan di dada dan posisi jari dekat pada mulut, hal ini akan lebih membantu untuk menenangkannya.
2. Ayun-ayunkan
Gerakan mengayun-ayunkan bayi Anda dipercaya dapat menstimulasi sel-sel tertentu pada telinga bagian dalam yang menimbulkan efek menenangkan. Anda bisa melakukannya dengan kereta atau ayunan bayi. Mengajak jalan-jalan dengan mobil juga dapat menenangkan bayi yang menangis, Moms.
3. Memberi ASI atau botol susu
Saat bayi Anda menggerakkan otot mulut untuk menghisap puting atau dot, otaknya melepaskan zat kimia yang efeknya menenangkan dan menghadang rasa sakit, yaitu endorphins.
Namun jika bayi Anda sedang dalam kesakitan yang sangat, cara ini hanya akan membuatnya semakin gelisah. "Jangan paksakan jika ia tidak mau," ucap Dr. Philippa Ridley, seorang dokter anak dari Inggris.
4. Berikan Rangsangan Suara
Umumnya bayi menjadi tenang saat mendengarkan suara ibunya. Ajaklah ia bicara dengan nada pelan, sambil mengusap punggungnya. Nyanyikanlah lagu pengantar tidur favoritnya. Bisa juga Anda putarkan musik klasik.
Kapan Saatnya Meminta Bantuan?
Moms harus segera mendatangi dokter anak jika bayi Anda mengalami gejala-gejala berikut:
1. Demam atau merah-merah pada kulit.
2. Terus-menerus buang air kecil selama 4 jam.
3. Tidak mau bergerak atau dipindahkan.
4. Ada darah pada kotoran dan urinenya.
5. Muntah-muntah atau diare selama lebih dari 12 jam.
6. Tubuhnya lunglai dan terlihat lesu.
7. Ubun-ubunnya menonjol atau menjadi cekung.
Meskipun bayi Anda tidak mengalami gejala-gejala di atas tapi jika Anda tetap mengkhawatirkan kondisinya, tetaplah kunjungi dokter anak. "Berikan semua informasi selengkap mungkin kepada dokter agar hasil diagnosis dapat segera diberikan. Semakin lengkap, semakin baik," kata Dr. Philippa.
Moms Perlu Tahu
Baru-baru ini sebuah studi mengatakan bahwa bayi tidak sekadar merasakan rasa sakit, tapi bahkan mungkin lebih sakit. Para peneliti di University College London, Inggris, menemukan bahwa bayi yang mengalami lecet akan tetap merasa sakit pada area yang sama, meski luka tersebut telah sembuh. Sebelumnya, para dokter percaya bahwa bayi yang baru lahir tidak merasakan rasa sakit seperti halnya orang dewasa. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)