Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kenaikan berat badan adalah hal yang pasti (dan harus) terjadi pada ibu hamil. Para bumil pasti memiliki banyak pertanyaan seputar kenaikan berat badan. Untuk itu kami telah merangkum daftar pertanyaan yang paling sering ditanyakan ibu hamil dan menjawabnya untuk Anda.
Kenapa berat badan harus naik?
Kenaikan berat badan berlaku bagi Anda dan janin Anda. Alasannya sederhana saja, karena Anda berdua adalah makhluk hidup yang perlu makan. Perempuan yang membiarkan dirinya kelaparan demi tetap langsing saat hamil memiliki risiko melahikan bayi yang kecil dan mudah sakit atau bahkan meninggal saat lahir.
Bagaimana berat badan bisa naik?
Anda perlu ingat juga bahwa makan untuk dua orang bukan berarti makan dengan dua porsi. Anda hanya perlu menambah 200 kalori per hari (setara satu piring nasi). Yang penting, Anda harus memerhatikan apa yang Anda makan. Pastikan makanan Anda padat gizi, penuh dengan gizi yang dibutuhkan Anda dan janin. Tidak perlu memanjakan diri dengan junk food yang kaya gula dan lemak, karena ini bisa membuat janin Anda terlalu besar dan sulit lahir normal.
Seberapa banyak kenaikan berat badan yang normal?
Kenaikan berat badan saat hamil tergantung pada proporsi berat badan Anda sebelum hamil. Untuk mengetahuinya, Anda perlu mengukur tinggi dan berat badan. Jika berat badan Anda termasuk normal, maka baiknya Anda naik sekitar 1-3 kg pada trimester pertama dan naik lagi 0,5 kg per minggu, sampai kenaikan berat badan Anda 12-17 kg. Jika bayi Anda kembar, maka kenaikan umumnya berkisar 17-22 kg.
Apa pengaruh kenaikan berat badan pada tubuh?
Sebagai imbas dari kenaikan berat badan, Anda akan mengalami rasa sakit dan kondisi yang tidak nyaman. Sakit punggung dan sulit tidur adalah yang paling sering ditemui. Banyak pula perempuan yang mengeluhkan bengkaknya kaki saat hamil. Tetapi hal ini bukan karena berat Anda bertambah, melainkan karena tubuh Anda mengandung lebih banyak darah dan cairan lain.
Bagaimana menurunkan berat badan setelah melahirkan?
Faktor keturunan kadangkala memang menentukan mudah atau sulitnya seseorang menurunkan berat badannya. Jika Anda ada keturunan gemuk, boleh saja Anda mulai memerhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuh. Perbanyak buah dan sayuran. Tak perlu diet ketat (apalagi saat hamil), yang penting Anda punya pola makan yang baik (bergizi dan teratur).
Supaya tubuh cepat kembali seperti sebelum hamil, metabolisme tubuh harus tetap dilatih. Caranya? Jangan menunda olahraga sampai Anda melahirkan. Mulailah dari sekarang, karena dengan berolahraga juga akan mendukung fisik Anda pada proses melahirkan nanti.
Cara lain untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan adalah dengan cara memberikan ASI eksklusif. Ini tak hanya memberikan berbagai kebaikan untuk bayi Anda, tetapi juga cara kembali ramping yang paling mudah, murah, dan tanpa repot, Moms! (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)