Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hamil, tubuh Anda memang mengalami banyak perubahan. Setuju, Moms? Tidak hanya ukuran perut saja yang terus membesar, namun mekanisme seluruh tubuh Anda juga banyak yang berubah. Salah satu hal yang paling berubah saat hamil adalah hormon. Begitu banyak hormon-hormon 'baru' yang hanya muncul ketika Anda sedang mengandung Si Kecil.
Munculnya hormon-hormon kehamilan ini sering menjadi penyebab banyak hal, mulai dari morning sickness hingga keluarnya lendir saat hamil. Nah, ibu hamil seringkali panik saat keluar lendir, terlebih jika lendir tersebut cukup tebal dan memiliki semburat kemerahan seperti darah. Panik? Tenang dulu, karena tidak semua lendir yang keluar saat hamil menandakan masalah, Moms.
Lendir Itu Disebut Leukorrhea
Menurut American Pregnancy Association (APA), salah satu perubahan yang sering dialami ibu hamil adalah keluarnya lendir atau cairan dari vagina. Lendir saat hamil itu disebut leukorrhea, lendir yang normal keluar pada kehamilan tua maupun muda.
Leukorrhea adalah lendir tipis, berwarna putih seperti warna putih susu, tidak berbau anyir, namun memiliki bau yang khas. Apakah ini normal? Mengutip laman APA, "Leukorrhea normal terjadi pada kehamilan, dan bukan hal yang perlu dikhawatirkan."
Keluar Lendir? Jangan Lakukan Ini...
American Pregnancy Association (APA) tidak menyarankan para wanita hamil untuk melakukan beberapa hal ini jika mengalami leukorrhea atau keluar lendir saat hamil. Beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan tersebut adalah:
1. Menggunakan tampon. Ini bisa menimbulkan bakteri-bakteri baru yang masuk ke dalam vagina.
2. Menggunakan vaginal douche. Ini juga biasa disebut cairan atau sabun pencuci vagina. Penggunaan vaginal douche bisa mengganggu bakteri baik dan flora normal pada vagina, yang bisa berakhir dengan infeksi.
3. Mengobatinya sendiri tanpa ke dokter. Lendir memang normal saja keluar dari vagina wanita hamil maupun yang sedang tidak hamil. Namun, bukan berarti semua lendir terjadi karena infeksi vagina, dan Anda bisa mengobatinya sendiri. Apa pun kondisi yang tidak biasa terjadi, harus dikonsultasikan ke dokter kandungan Anda, begitu juga dengan pengobatannya, harus atas saran dokter.
Keluar Lendir? Lakukan Iniâ¦
1. Jika lendir yang keluar terlalu mengganggu dan membuat Anda tidak nyaman, maka bumil boleh menggunakan panty liner agar Anda lebih nyaman. Namun ingat, panty liners tidak boleh digunakan seharian lho, Moms! Pastikan Anda menggantinya setiap 2 jam sekali.
2. Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda. Apa pun yang terjadi, walaupun Anda kira itu tidak berbahaya, namun sebaiknya tetap dilaporkan ke dokter kandungan Anda. Agar tidak lupa, siapkan catatan yang perlu Anda bahas setiap kontrol kandungan ya, Moms.
Seperti Apa Lendir yang Berbahaya?
Jika lendir yang keluar saat hamil berwarna putih seperti susu, tidak begitu kental, tidak bau anyir, maka besar kemungkinan itu adalah cairan yang normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, APA mengatakan semua wanita hamil perlu khawatir jika lendir atau cairan yang keluar saat hamil berwarna hijau atau kekuningan, berbau anyir, baunya menyengat, setiap keluar disertai rasa gatal (baik di bagian dalam atau luar vagina), dan menyebabkan kulit vagina kemerahan.
Jika Anda mengeluarkan lendir seperti itu, maka Anda harus waspada infeksi vagina. Menurut APA, salah satu infeksi vagina yang sering terjadi pada wanita hamil adalah candidiasis atau lebih sering disebut infeksi jamur.
Apa yang penyebab candidiasis? APA mengatakan kalau salah satu penyebab terseringnya adalah STD atau penyakit seks menular. Anda harus segera berkonsultasi pada dokter kandungan, terutama jika:
1. Lendir keluar disertai semburat darah,
2. Lendiri keluar disertai perdarahan yang banyaknya bisa memenuhi 1 pembalut,
3. Berlangsung lebih lama dari 1 hari,
4. Lendir keluar disertai kram perut atau nyeri di bagian lain. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)