Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Orang tua mana yang tak ingin anaknya tumbuh cerdas, kreatif, dan sehat. Hingga usia balita, Si Kecil masih mengalami perkembangan yang pesat, terutama otak dan fisiknya. Tentu saja sudah menjadi peran Anda untuk memaksimalkan masa-masa penting di usia Si Kecil ini. Berikut 10 hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan kecerdasan balita Anda.
1. Bebaskan Mengeksplorasi Lingkungan
Lingkungan menjadi sarana luas bagi anak untuk belajar berbagai macam hal. Eksplorasi di alam memicu anak aktif bergerak, juga meningkatkan rasa ingin tahu anak terhadap berbagai aspek kehidupan. Dorong anak mengeksplorasi lingkungan yang baru dikenalnya. Biarkan ia bebas bereksperimen dan jangan banyak melarangnya. Anda bisa mengganti kata 'jangan' dengan 'awas' disertai penjelasan mengenai konsekuensi yang akan ia dapat jika melakukan sesuatu. Anda juga perlu memberikan Si Kecil semangat.
2. Ikuti Minat Anak
Untuk menggali potensi luar biasa di dalam diri anak, beri dukungan penuh pada bidang-bidang yang ia sukai, jika perlu ikut berlatih dan menjadi teman berlatih yang menyenangkan untuknya.
3. Beri Pengetahuan Tentang Dunia dan Isinya
Berikan anak fasilitas dan kesempatan untuk mengenal dunia beserta seluruh aspek kehidupan. Ini membuat Si Kecil berpandangan terbuka terhadap berbagai hal baru sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Bacakan Aneka Buku Pengetahuan
Selain menumbuhkan minat membaca, anak juga akan menyerap pengetahuan dari buku untuk menunjang minatnya. Kebiasaan membaca buku juga menanamkan ikatan batin antara Anda dan Si Kecil.
5. Jadilah Model yang Baik
Anak akan meniru orang tuanya. Maka, Anda wajib menjadi role model atau panutan terbaik bagi Si Kecil dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Tunjukkan minat Anda untuk selalu belajar dan menemukan hal-hal baru yang menarik serta kreatif bersama anak. Tunjukkan dan terapkan pola hidup sehat. Tunjukkan pula sikap menghargai serta empati kepada setiap anggota keluarga, orang lain, serta makhluk hidup lain.
6. Seringlah Bertanya
Ajukan beberapa pertanyaan kepada anak, sehingga ia terpancing untuk berpikir dan memberi jawaban sesuai analisisnya. Atau ajak ia berdiskusi. Anda dapat memulainya dengan menanyakan secara rinci seputar hal-hal yang ia minati atau yang sedang dilakukannya.
7. Beri Kesempatan Mengambil Keputusan
Membiasakan anak untuk mengambil keputusan akan melatihnya untuk belajar sebab akibat serta tanggung jawab. Melatih anak untuk mengambil keputusan juga akan memicu anak untuk belajar berpikir analitis dengan merangkaikan hal-hal yang sudah dipelajari dan dipahaminya.
8. Tingkatkan Kesempatan Bersosialisasi
Semua pengalaman emosional yang diperoleh anak akan memengaruhi pembentukan jalinan antar sel-sel saraf pada otaknya. Anak butuh kesempatan bersosialisasi seluas-luasnya, karena akan memperkaya pengalaman emosional anak, serta sarana untuk belajar mengekspresikan perasaannya. Semakin baik kecerdasan emosional anak, semakin baik pula penyampaian rangsang antar sel-sel saraf pada otaknya.
9. Cukupi Kebutuhan Gizinya
Nutrisi untuk otak, terutama DHA, terbukti berperan dalam perkembangan otak anak pada 'periode emas'. Berikan konsumsi jenis makanan kelompok brain food, misalnya makanan sumber protein, untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan berpikir. Berikan juga nutrisi yang menunjang pertumbuhan fisik Si Kecil dan nutrisi untuk perkembangan optimal sistem daya tahan tubuhnya.
10. Jaga Kesehatannya
Olahraga atau latihan fisik tidak hanya membuat tubuh anak sehat, tapi juga membuatnya cerdas. Selain sirkulasi oksigen, gula dan zat gizi menjadi lancar ke seluruh tubuh dan otak, juga akan memicu produksi hormon untuk sel saraf. Dengan tubuh sehat, Si Kecil akan memiliki kesempatan luas untuk belajar berbagai hal, serta mengeksplorasi potensi kecerdasan dalam dirinya dengan optimal. Olahraga juga menyenangkan dan mampu membuat Si Kecil merasa nyaman dan rileks. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- anak
- balita
- kecerdasan anak