Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Anak Sering Mimpi Buruk? Ini 10 Cara Mengatasinya

Anak Sering Mimpi Buruk? Ini 10 Cara Mengatasinya

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Semua orang tua pasti tahu pentingnya tidur berkualitas bagi tumbuh kembang anak. Namun sayangnya, ada saja hal yang membuat anak tidak bisa tidur nyenyak. Alasannya banyak, mulai dari suka lapar atau haus di tengah malam, takut tidur sendirian, hingga takut mimpi buruk. Namun sepertinya, mimpi buruk adalah hal yang paling ditakuti anak, khususnya balita ya, Moms. Untuk itu, ketahui beberapa info seputar mimpi buruk pada anak berikut ini, yuk.


Sering Dialami Balita yang Kelelahan

Ternyata anak yang beraktivitas terlalu berat bisa memicu terjadinya mimpi buruk lho, Moms. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), biasanya masalah tidur (seperti mimpi buruk) sering terjadi ketika anak terlalu lelah atau sedang stres. Untuk itu Anda perlu membiasakan anak dengan rutinitas tidur di jam yang sama setiap harinya.

Mimpi buruk biasanya mulai terjadi sejak anak berusia 3 tahun, ketika ia sudah cerdas berimajinasi yang akhirnya imajinasi tersebut 'masuk' ke dalam mimpinya. Menurut National Sleep Foundation (NSF), mimpi buruk biasanya terus terjadi hingga anak memasuki usia sekolah dasar. Walau begitu, tetap saja ini bisa terjadi terus menerus hingga anak beranjak remaja atau bahkan dewasa.


Cara Mengatasi Mimpi Buruk pada Anak

Menurut NSF, berapa pun umur Si Kecil, Anda perlu memberikannya rasa nyaman ketika ia ketakutan usai mengalami mimpi buruk. Apalagi cara mengatasi mimpi buruk pada anak? Ikuti beberapa tips dari NSF dan AAP berikut ini yuk, Moms.

1. Dengarkan dan mengerti. Cobalah untuk mengerti rasa takut yang sedang dialami anak Anda. Jangan kecilkan perasaannya, jangan diacuhkan, dan jangan menertawainya.

2. Berikan kenyamanan. Kapan pun anak takut karena mimpi buruk, selalu tawarkan kenyamanan untuknya. Jika anak takut monster di mimpinya akan muncul dari balik lemari, pastikan Anda mengecek lemarinya dan katakan kalau semuanya aman.

3. Ajarkan cara merespons mimpi buruk. Anak perlu tahu cara mengatasi ketakutannya sendiri, salah satunya dengan menjadi anak pemberani dan selalu berpikiran positif. Ini tentu tidak mudah, namun jika dicoba setiap hari, pasti akan berhasil deh, Moms.

4. Bersenang-senang di kegelapan. Imajinasi anak membuatnya mengasosiasikan kamar tidur gelap sebagai tempat yang menyeramkan. Agar stigma itu tidak melekat di benaknya, maka ajak ia bersenang-senang di kegelapan. Bawa stik lampu aneka warna, mungkin bisa juga sambil bermain mencari harta karun.

5. Gunakan imajinasi sekreatif mungkin. Jika monster di mimpi buruk Si Kecil muncul karena imajinasinya, maka lawan monster itu dengan imajinasi juga. Mungkin Anda bisa memberikan 'monster spray' berbentuk botol parfum, yang bisa membasmi monster hanya dengan 1 semprotan.

6. Lampu tidur. Apa pun yang ditakutkan Si Kecil, menyalakan lampu tidur bisa membuatnya merasa lebih tenang dan terlindungi. Kalau cahaya lampu tidur justru mengganggu anak, maka Moms bisa membiarkan pintu kamarnya sedikit terbuka.

7. Hindari menonton film horor. Jangan biarkan anak menonton film horor atau film menegangkan lainnya. Rasa takut sebelum tidur ini tentu saja bisa memicu anak mimpi buruk, hingga sulit kembali tidur lagi. Kalau sudah begini, anak jadi kurang tidur hingga sulit konsentrasi di sekolah deh, Moms.

8. Berlatih relaksasi. Cara relaksasi setiap anak tentu saja berbeda-beda. Untuk itu, Moms bisa melatih Si Kecil untuk relaksasi sebelum tidur. Mungkin anak bisa membayangkan sedang menonton matahari terbenam, menghitung domba, atau mungkin sekadar minum segelas susu hangat sebelum tidur.

9. Bahas ketakutannya di siang hari. Saat anak tidak mengantuk, Anda bisa mengajaknya membahas hal-hal yang ia takuti. Dari situ Moms bisa meningkatkan rasa percaya diri anak dan memastikan hal-hal buruk tidak akan terjadi padanya.

10. Jangan ajak anak pindah ke kamar Anda. Walau anak ketakutan, namun jangan ajak anak pindah ke kamar Anda agar tidak takut. Anak harus tetap tidur di kamarnya, karena begitulah cara ia harus menghadapi ketakutannya sendiri. (Tiffany Warrantyasri/SW/Dok. Freepik)