Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Umumnya, suhu tubuh normal orang dewasa adalah 37 derajat Celcius. Namun, hal ini berbeda dengan kondisi bayi. Sebab, suhu tubuh normal bayi adalah antara 36,4 sampai 37,5 derajat Celcius. Pada suhu ini, tubuh Si Kecil bekerja secara normal meski tubuhnya sedikit terasa hangat.
Suhu Tubuh Bayi
American Association of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa bayi cenderung memiliki suhu yang lebih tinggi daripada anak yang lebih tua. Suhu setiap orang pun akan berbeda, di mana paling tinggi adalah antara siang dan sore hari, sedangkan yang paling rendah antara tengah malam dan pagi hari.
AAP juga menambahkan bahwa suhu tubuh 38 derajat Celcius pada bayi dianggap sebagai awal dari demam, dan akan diikuti gejala lainnya. Waspadai jika kondisi ini dialami oleh bayi berusia 3 bulan, begitu juga dengan suhu tubuh 39 derajat Celcius jika terjadi pada bayi berusia 3 sampai 6 bulan.
Demam sendiri biasanya timbul ketika sistem imunitas bekerja melawan suatu penyakit atau infeksi seperti virus maupun bakteri. Penyakit ini di antaranya adalah influenza, radang paru (pneumonia), infeksi saluran kemih, infeksi telinga, hingga meningitis.
Suhu tubuh ini pun bisa meningkat setelah Si Kecil mendapatkan imunisasi, ketika ia memakai pakaian terlalu tebal, atau cuaca yang cukup panas. Pipinya akan terlihat memerah, tubuh berkeringat, serta hangat di area dahi, perut, dan punggung ketika ia mengalami demam. Peningkatan suhu tubuh ini memang bisa membuat bayi Anda merasa tidak nyaman. Si Kecil menjadi lebih mudah rewel dan menangis. Ia pun akan terlihat menggigil atau seperti kedinginan jika tubuhnya sedang demam atau panas.
Cara Mengukur Suhu Tubuh
Termometer menjadi alat yang tepat untuk mengukur suhu tubuh Si Kecil. Moms disarankan untuk menggunakan termometer digital, karena termometer raksa bisa menjadi beracun jika pecah. Jenis termometer pun berbeda-beda peletakannya, seperti di ketiak, telinga, mulut, atau ditempel di dahi bayi.
Selain itu, ada juga termometer rektal, yang dimasukkan pada bagian dubur Si Kecil. Alat ini dianggap paling efektif dan akurat dalam mengukur suhu tubuh bayi. Termometer ini memiliki ujung yang fleksibel dan pegangan lebar untuk menjaganya tidak masuk terlalu dalam. Sebelum menggunakan termometer rektal khususnya, pastikan bahwa alat tersebut dalam keadaan bersih. Moms bisa mencucinya terlebih dahulu dengan air sabun atau lap menggunakan kain yang diberi alkohol agar tetap steril.
Posisikan bayi tengkurap, kemudian olesi dengan sedikit petroleum jelly pada ujung termometer. Masukkan alat tersebut sekitar 2 cm pada dubur dan biarkan hingga termometer berbunyi. Ini merupakan tanda bahwa proses pengukuran selesai, tarik alat dan baca hasilnya.
Pastikan juga bahwa saat Anda mengukur suhu tubuh bayi, ia tidak sedang terbalut selimut terlalu tebal, baru selesai mandi atau setelah bergerak secara aktif. Hal ini dapat memengaruhi peningkatan hingga penurunan suhu yang kurang stabil.
Untuk membuat suhu tubuh kembali normal, Anda bisa mengompres Si Kecil dengan air hangat. Dan bagian yang lebih tepat untuk dikompres bukanlah di dahi, melainkan area ketiak dan lipatan paha. Ini merupakan tempat berlalunya pembuluh darah besar, sehingga suhu tubuhnya bisa lebih cepat turun.
Selain itu, selimuti Si Kecil dengan kain yang tidak terlalu tebal, begitu juga dengan pakaiannya agar ia tetap merasa nyaman, terutama saat masih tertidur. Tingkatkan juga frekuensi pemberian ASI agar Si Kecil tetap mendapatkan cairan cukup dan mengembalikan suhu tubuh normalnya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)