Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hari ini, 19 Februari, masyarakat keturunan Tionghoa merayakan hari Cap Go Meh. Ini merupakan perayaan yang dilaksanakan 15 hari setelah Tahun Baru China atau Imlek setiap tahunnya. Kemeriahan Cap Go Meh juga berarti menyambut bulan pertama sekaligus menjadi hari terakhir dari perayaan Imlek.
Hingga saat ini, nyatanya masih banyak dari orang tua yang bingung mengenai perbedaan antara Imlek dan Cap Go Meh. Dilansir Suara.com, Imlek merupakan hari untuk berdoa dalam menyambut tahun yang baru (dalam kalender China). Dan setelah berdoa, masyarakat etnis Tionghoa dipersilakan untuk berkumpul dengan keluarga.
Sedangkan, Cap Go Meh umumnya menjadi perayaan yang meriah dengan berbagai hiburan. Dan sebagai tradisi, biasanya keluarga berkumpul untuk mengucap syukur serta memohon berkah keselamatan kepada Tuhan dan dewa-dewi, sambil membawa persembahan kue keranjang.
Ciri Khas Cap Go Meh
Jika dijabarkan, Cap berarti hari, Go berarti lima, dan Meh berarti malam dalam dialek Hokkian. Namun, perayaan ini juga dikenal sebagai festival lampion. Lampion sendiri memiliki makna kesejahteraan hidup bagi seluruh anggota keluarga.
Dulu, perayaan ini hanya dilakukan oleh kaum bangsawan. Namun saat ini, perayaan tersebut juga menjadi momen yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga besar. Moms pun bisa mengajak anak melihat kemeriahan festival ini dengan semarak cahaya dari lampion yang menyala.
Ada beragam bentuk lampion, dari yang bulat seperti bulan hingga berbentuk naga terpajang di beberapa wilayah sebagai penyemarak festival lampion ini. Si Kecil pasti senang melihat cahaya lampion-lampion yang berwarna-warni dan membuat suasana semakin meriah ketika perayaan Cap Go Meh.
Selain itu, perayaan Cap Go Meh juga identik dengan hiburan yang kental dengan tradisi, yaitu pertunjukan barongsai juga liong. Si Kecil pun bisa menikmati pertunjukan khas seekor naga yang berlarian dan terbang di atasnya. Petasan pun akan dinyalakan selama pertunjukan. Ini sebagai lambang penghapusan energi negatif untuk memulai hidup baru di tahun yang baru tersebut. Suara yang menggelegar mungkin akan mengagetkan sekaligus membuat Si Kecil menjadi lebih gembira juga, Moms!
Makanan Spesial Cap Go Meh
Selain hiburan yang bisa membuat Si Kecil kegirangan selama merayakan Cap Go Meh, Anda pun bisa mengenalkan makanan spesial dan khas dari perayaan ini. Apa saja makanan-makanan tersebut?
⢠Kue keranjang. Orang zaman dulu percaya bahwa anak yang tidak memakan kue keranjang bisa menyebabkan matanya belekan. Meski ini hanya mitos, Moms bisa mengajak Si Kecil untuk makan kue keranjang bersama. Kue yang berbahan dasar tepung ketan dan gula ini bisa dimakan langsung, atau dibalur tepung dan digoreng. Teksturnya yang kenyal dan lengket pun terasa lebih nikmat. Kue keranjang juga digunakan sebagai persembahan untuk sembahyang bersama keluarga.
⢠Lontong Cap Go Meh. Kuliner ini adalah lambang akulturasi budaya, perpaduan antara makanan China dan Jawa. Lontong Cap Go Meh disajikan dengan beberapa lauk pelengkap, seperti opor, sayur lodeh, telur pindang, dan menu lainnya.
⢠Onde-onde. Makanan yang disebut ludeui pada zaman Dinasti Tang ini berbentuk bulat kecil, kenyal, dan garing saat dimakan. Onde-onde terbuat dari tepung terigu atau tepung ketan, lalu digoreng dan dibubuhi biji wijen di sekelilingnya. Bentuknya yang bulat dan berwarna kekuningan menjadi lambang keberuntungan, serta harapan akan kehidupan yang semakin berkembang dan lebih baik.
Jadi, selain mengenal tradisi perayaan etnis Tionghoa, Si Kecil juga bisa mencicipi ketiga makanan khas dari Cap Go Meh ini. Mungkin saja, salah satunya bisa menjadi makanan favorit anak Anda, sambil merayakannya bersama keluarga. (Vonia Lucky/SW/Dok. Unsplash)