Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Moms, Ini Vitamin dan Mineral Penting untuk Anak

Moms, Ini Vitamin dan Mineral Penting untuk Anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Melihat Si Kecil selalu aktif dan ceria adalah kebahagiaan bagi semua orang tua. Namun, tidak jarang aktivitas anak membuat Moms khawatir dengan kesehatannya. Ya Moms, pada masa balita, Si Kecil seringkali jatuh sakit karena menurunnya daya tahan tubuh, sehingga tubuhnya tidak kuat untuk melawan kuman-kuman jahat penyebab penyakit.

Asupan nutrisi seimbang merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan tubuh anak. Daya tahan tubuh akan meningkat dengan diet seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayur, buah, lemak, vitamin dan mineral. Berbagai vitamin dan mineral diketahui dapat memperkuat kekebalan tubuh, meningkatkan nafsu makan, serta mempercepat penyembuhan tubuh apabila Si Kecil sedang sakit.

Moms mungkin saat ini bertanya-tanya, vitamin apa saja sih, yang baik dikonsumsi Si Kecil? Nah, mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) dan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengenai suplementasi dan mineral, berikut adalah vitamin dan mineral yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan anak:


Vitamin A

Metabolit vitamin A merupakan faktor yang penting untuk meningkatkan 'pembiakan' sel-sel imun, serta kemampuan untuk melawan kuman-kuman jahat dalam tubuh. Selain mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A seperti wortel, ubi, tomat, daging sapi, sayur-sayuran hijau, atau buah-buahan seperti mangga dan pepaya, WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sebesar 100.000 U pada bayi usia 6-11 bulan dan vitamin A 200.000 U tiap 4-6 bulan untuk anak usia 1-5 tahun.


Vitamin B

Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme dan produksi energi dalam tubuh. Selain itu, vitamin B juga menjaga kesehatan jantung dan sistem saraf. Sumber makanan alami yang mengandung vitamin B antara lain adalah daging sapi, daging ayam, ikan kacang-kacangan, telur, susu, keju dan kedelai.


Vitamin C

Vitamin C bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan otot, jaringan ikat, dan kulit. Vitamin C banyak ditemukan dalam berbagai jenis buah-buahan. Seperti jeruk, stroberi, dan kiwi. Selain itu, sayur-sayuran seperti brokoli, tomat, dan berbagai jenis sayuran berdaun hijau tua juga kaya akan vitamin C.


Vitamin D

Moms tentunya sudah tidak asing lagi dengan peranan vitamin D untuk mendukung pertumbuhan tulang Si Kecil. Nah, selain itu, vitamin D ternyata juga berperan untuk menguatkan sel-sel imun tubuh. Vitamin D mudah ditemukan pada produk-produk susu, seperti susu, keju, dan yoghurt, atau sumber makanan lainnya seperti ikan, kacang kedelai, kuning telur dan bayam. Paparan sinar matahari pun juga penting untuk proses sintesis vitamin D dalam kulit. American Academy of Pedriatics (AAP) merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin D sebesar 400 IU untuk bayi ASI eksklusif, bayi yang minum susu formula kurang dari 1 liter sehari, serta anak-anak dan remaja.


Zat Besi

Zat besi memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak anak, meningkatkan daya tahan tubuh, serta konsentasi dan prestasi belajar. Zat besi bisa didapat dari daging merah, hati, ikan, tahu, telur, sayur-sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Di Indonesia, IDAI merekomendasikan pemberian suplementasi besi kepada anak, dengan priotitas usia balita (0-5 tahun), terutama usia 0-2 tahun, dengan takaran 1mg/kgBB/hari untuk balita dan anak sekolah. Pemberian yang dianjurkan adalah dua kali seminggu selama 3 bulan berturut-turut setiap tahunnya.


Zinc

Mineral ini penting untuk perkembangan dan fungsi sel-sel imun, melawan kuman, serta berfungsi sebagai anti-oksidan untuk mencegah kerusakan jaringan akibat radikal bebas. Bahan makanan yang kaya akan zinc antara lain bayam, bawang putih, daging sapi, udang, kacang-kacangan dan biji-bijian. Suplementasi zinc juga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya diare dan pneumonia. Di Indonesia, disarankan untuk memberikan suplementasi zinc secara rutin selama minimal 2 bulan, setiap 6 bulan sekali.

Nah, yang perlu Moms ingat, tentu vitamin yang berasal dari sumber makanan alami adalah yang terbaik. Namun, jika memang Si Kecil harus mengonsumsi suplemen vitamin, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak, karena kelebihan vitamin tertentu dalam tubuh malahan bisa menimbulkan masalah kesehatan. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)