Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bullying menjadi salah satu bagian dari politik di tempat kerja. Ini sangat berbahaya dan dapat merusak mental seseorang. Bullying di dunia kerja berkaitan dengan perilaku negatif secara berulang yang mengakibatkan ketidakberdayaan orang lain, biasanya lebih banyak dalam bentuk non-fisik, seperti:
⢠Dijadikan bahan ejekan atau gosip, baik yang berkaitan dengan prestasi kerja, penampilan, perilaku yang dianggap aneh, ataupun diberikan label-label tertentu.
⢠Keberadaan Anda 'tidak dianggap', tidak dipercaya, sering tidak diikutkan dalam meeting kegiatan kantor, dan tidak diberikan informasi tentang pekerjaan tertentu.
⢠Diberikan pekerjaan yang menumpuk dan tugas di luar batas kemampuan, sehingga membuat Anda tertekan.
⢠Kesalahan Anda terus-menerus disorot dan dikritik habis-habisan. Oh ya, dimarahi di depan rekan-rekan kerja lainnya juga merupakan bentuk bullying.
⢠Dikucilkan dari pergaulan.
Trik Menghadapi Bullying
Untuk Moms bekerja yang mengalami bullying di tempat kerja, Times of India memberikan trik jitu dalam menghadapi bullying, yaitu:
1. Saat Anda merasa di-bully oleh bos atau rekan kerja senior di kantor, sebaiknya jangan menunjukkan bahwa Anda lemah, karena hal itu hanya akan memberikan peluang pada mereka untuk terus mengintimidasi Anda.
2. Jika bos dan rekan kerja meremehkan Anda, buatlah mereka terpesona dengan kinerja Anda di kantor.
3. Bertemanlah dengan pesaing Anda. "Dengan berteman dengan pesaing, Anda cenderung bisa melucuti senjata mereka. Hal itu akan membuat mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Anda," jelas Deepti Baliga, seorang psikolog.
4. Sebagian besar 'korban' bullying di tempat kerja memilih untuk keluar dari pekerjaan mereka atau mencari pilihan lain dengan harapan menemukan tempat kerja yang ideal. Sebenarnya, ini tak akan memecahkan masalah, karena setiap tempat kerja memiliki politik. Yang harus Anda lakukan adalah belajar menanganinya dengan cara yang benar.
5. Komunikasi interpersonal yang baik dan terbuka akan jauh lebih menyelesaikan masalah. Daripada mengacuhkan orang yang bertindak salah atau menyebalkan, lebih baik menegurnya dengan baik. Bicaralah kepada orang yang mem-bully Anda. Tanyakanlah pada mereka maksud dan tujuan mereka melakukan tindakan tersebut. Dengan melakukan cara ini, mereka akan tahu bahwa Anda bukanlah sosok pengecut yang dapat dilakukan sesuka hati.
6. Jika perilaku bullying sudah sangat mengganggu, Anda bisa menyampaikan keluhan secara formal kepada manajer atau HRD. Pastikan keluhan yang Anda laporkan disertai dengan bukti. Itulah sebabnya, penting bagi Anda untuk menyimpan semua bukti tindakan bullying yang Anda terima. (M&B/SW/Dok. Freepik)