Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dipenuhi unsur magis dan pesan moral yang dibalut apik, How To Train Your Dragon: The Hidden World menjadi salah satu film keluarga yang wajib masuk dalam agenda Anda sekeluarga, Moms!
Film ini menjadi akhir trilogi kisah persahabatan seekor naga Nigth Fury bernama Toothless dan remaja Viking bernama Hiccup. Bila Anda mengikuti kisah mereka dari How To Train Your Dragon hingga How To Train Your Dragon 2, Anda pasti tahu betul bila hubungan mereka sangat erat dan saling mendukung satu sama lain. Kali ini, Toothless dan Hiccup dihadapkan pada realita baru tentang persahabatan mereka.
Setahun setelah mengalahkan Drago Bludvist, sang pemburu naga, kini Hiccup menjadi kepala suku Berk. Seirama dengan Hiccup, Toothless juga menjadi pemimpin para naga yang ada di Berk.
Dibimbing oleh ibunya, Valka, Hiccup juga menjadi pemimpin pasukan pembebas naga. Pasukan ini berusaha membebaskan naga-naga yang diculik ataupun akan dibunuh, lalu membawanya ke Berk. Berbeda dari Berk yang dulu berupa kota dengan penduduk yang takut dan benci naga, sekarang Berk adalah kota utopis di mana naga dan manusia hidup berdampingan.
Seiring dengan banyaknya naga yang dilepaskan oleh Hiccup dan teman-temannya, Berk semakin penuh sesak. Bahkan semakin anarki. Ya tentu saja, siapa sih yang bisa memarahi naga yang menghembuskan nafas api?
Selain itu, di saat yang bersamaan, Hiccup bertemu Grimmel, seorang pemburu naga keji yang berambisi untuk membunuh Toothless dan seluruh naga yang ada di Berk. Pertemuannya dengan Grimmel memicu ambisi untuk mencari tempat tinggal baru bagi warga manusia dan naga Berk. Bermodal kisah dongeng ayahnya, Hiccup mencari tempat di ujung bumi, yang konon katanya adalah surga di mana para naga hidup tanpa sentuhan manusia.
Walaupun suasana semakin pelik, dunia tetap terasa indah bagi Toothless. Ini dikarenakan oleh kehadiran seekor Night Fury betina yang tampil putih berkilauan, disebut sebagai Light Fury. Hubungan barunya dengan Light Fury membuat naluri alaminya sebagai naga muncul, mengeksplor The Hidden World. Di sinilah titik penting, di mana Hiccup menghadapi makna persahabatan yang sesungguhnya. Masing-masing dari mereka jatuh cinta dan dihadapkan pada kenyataan bahwa merekalah pemimpin dari masing-masing kaum.
Sebagai film keluarga yang ramah anak, Si Kecil dapat belajar banyak sekali pelajaran dari kisah Hiccup dan Toothless kali ini. Yang paling utama, terkadang keputusan terbaik adalah untuk merelakan orang yang disayangi demi hal yang terbaik. Tak mudah bagi Hiccup dan Toothless untuk memahami hal ini.
Si Kecil juga bisa belajar tentang kepercayaan diri. Tanpa kehadiran Toothless, Hiccup merasa tidak berdaya dan rendah diri. Padahal Hiccup adalah seseorang yang hebat, pintar, dan cakap dalam memimpin kaumnya. Ia juga kreatif, ini dibuktikan dari seragam pasukan pembebas yang ia buat dari serpihan kulit Toothless sehingga mereka bisa kebal api.
Persahabatan yang dijalin antar manusia, antar naga, bahkan antara manusia dan naga juga sangat menonjol di film ini. Bekerja sama dalam tim, bersinergi dan berfokus pada solusi bukan penyebab juga ditunjukkan. Contohnya, Tuffnut, salah satu kawan dekat Hiccup dan pasukan pembebas naga, bisa saja disalahkan oleh seluruh warga Berk karena tidak sengaja menunjukkan lokasi baru Berk kepada Grimmel. Tapi, tanpa menyalahkan Tuffnut, Hiccup dan yang lainnya berusaha mengalahkan Grimmel.
Bisa dibilang, How To Train Your Dragon: The Hidden World merupakan penutup trilogi yang manis dan hangat. The Hidden World digambarkan dengan sangat indah dan memukau. Berbagai pertarungan magis antara naga dan manusia tampil seru. Relasi dan emosi yang terjalin antara Hiccup, Toothless, Astrid, Valka, Light Fury, dan tokoh-tokoh lainnya terasa hangat. Pokoknya, Anda sekeluarga tidak boleh kelewatan, Moms!
Segera tonton kisah petualangan Hiccup dan Toothless yang menawan ini di bioskop kesayangan Anda, Moms! (Gabriela Agmassini/SW/Dok. DreamWorks)