Type Keyword(s) to Search
BABY

Jika Bayi Terlambat Merangkak

Jika Bayi Terlambat Merangkak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Bayi Anda berumur 8 bulan, dan menurut Anda ia seharusnya sudah bisa merangkak. Namun sampai kini ia belum juga bisa merangkak. Ada apa, ya? Apakah ia belum bisa merangkak karena berat badannya yang kurang?

Menurut dr. Rouli Nababan, Sp.A., belum bisa merangkak di usia 8 bulan masih tergolong normal dan Moms bisa menunggu hingga usianya 1 tahun.

Berikan stimulasi yang cukup supaya ia bisa merangkak lebih cepat. Berat badan yang dimiliki bayi tidak ada hubungannya dengan kemampuan motoriknya. Biasanya anak yang kurus malah lebih lincah dan mudah bergerak. Namun, tetap lakukan evaluasi terhadap asupan kalori yang masuk ke tubuhnya untuk mengetahui apakah kecukupan nutrisinya terpenuhi dengan baik.

Tidak bisa merangkak disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari malnutrisi, obesitas, kurang stimulasi merangkak, hingga keterlambatan perkembangan, kelainan gerakan kasar, gangguan keseimbangan, dan lainnya.



Stimulasi untuk Merangkak

Berikut ini tips menstimulasi bayi agar ia mau merangkak.

• Sering tengkurapkan (tummy time) bayi sejak dini, yang merangsangnya untuk mengangkat tubuh, mengangkat kepala dan bergerak dengan perutnya, yang merupakan cikal bakal merangkak.

• Hindari baby walker dan sering turunkan bayi dari stroller atau gendongan untuk diletakkan di ruangan luas dan bersih untuk merangsangnya merangkak. Sediakan alas matras atau karpet dan aman dari benda-benda berbahaya di sekelilingnya.

• Letakkan mainan di hadapan bayi. Mainkan agar dia tertarik meraihnya, tepuk tangan atau beri pujian meski bayi baru bisa menggeser posisi sedikit dengan perut atau malah mundur ke belakang. Jika ia berhasil meraih mainan, beri ia pujian.

• Sediakan mainan yang bergerak, seperti drum yang bisa menggelinding, bola atau boneka yang bisa memantul. Bayi suka 'mengejar' benda yang menarik hatinya.

• Beri ia contoh, merangkaklah bersama bayi.

• Tidak terburu-buru distimulasi untuk berjalan (berdiri, merambat, atau dititah).

• Rencanakan untuk melakukan terapi pijat, senam, fisioterapi atau terapi okupasi karena adakalanya stimulasi saja tidak cukup untuk mengembangkan kemampuan merangkak. Konsultasikan pada dokter. (M&B/SW/Dok. Freepik)